Show simple item record

dc.contributor.advisorMasy’ud, Burhanuddin
dc.contributor.advisorHaneda, Noor Farikhah
dc.contributor.authorAzahra, Siva Devi
dc.date.accessioned2017-03-03T04:37:32Z
dc.date.available2017-03-03T04:37:32Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/83617
dc.description.abstractKupu-kupu (Papilionoidea) merupakan serangga yang memiliki berbagai peran ekologis dalam menjaga keseimbangan ekosistem serta dapat ditemukan di berbagai macam tipe habitat mulai dari kawasan hutan hingga perkotaan. Kawasan perkotaan menunjukkan berbagai gejala penurunan kondisi lingkungan yang diindikasi dapat mengancam keberadaan komunitas biotik pada kawasan tersebut. Kupu-kupu memiliki sensitifitas dan spesifisitas terhadap kondisi lingkungan tertentu sehingga berpotensi sebagai biondikator kondisi lingkungan.Ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan, khususnya hutan kota, berpotensi sebagai habitat kupu-kupu namun kondisinya mengalami berbagai tekanan lingkungan sehingga menunjukkan urgensi untuk dilakukannya pengkajian mengenai hubungan antara kondisi ekologis hutan kota dengan keberadaan kupu-kupu sebagai organisme indikator. Tujuan penelitian ini antara lain: (1) menganalisis variabilitas parameter lingkungan dan komunitas kupu-kupu di berbagai tipe, karakteristik habitat, dan gangguan lingkungan hutan kota, (2) menganalisis hubungan antara karakteristik lingkungan hutan kota dengan komunitas kupu-kupu, (3) menentukan jenis kupu-kupu yang berpotensi sebagai biondikator kondisi lingkungan hutan kota. Pengambilan data dilakukan pada bulan Oktober 2014 hingga Januari 2015 pada tiga periode (musim hujan, peralihan musim kemarau ke hujan, dan musim hujan) di empat hutan kota di Kotamadya Jakarta Timur yang dipilih berdasarkan kesesuaiannya dengan berbagai tipe hutan kota dan potensi gangguan lingkungan. Pengamatan komunitas kupu-kupu dilakukan dengan metode Pollard Transect sedangkan parameter lingkungan yang diukur terdiri atas suhu udara, kelembapan udara, intensitas cahaya, kecepatan angin, kekayaan jenis tumbuhan pakan, leaf area index, konsentrasi Timbal (Pb), kadar Total Suspended Particulate (TSP), jarak dari jalan raya, serta jarak dari area sumber gangguan. Penelitian ini mengidentifikasi sebanyak 22 jenis kupu-kupu yang terbagi ke dalam 4 famili dengan Eurema hecabe sebagai jenis dengan kelimpahan relatif tertinggi dan ditemukan pada keseluruhan hutan kota dan periode pengamatan. Hutan kota pada kawasan permukiman serta periode pengamatan peralihan memiliki nilai rata-rata parameter komunitas tertinggi. Keanekaragaman jenis kupu-kupu meningkat seiring dengan meningkatnya kekayaan jenis tumbuhan pakan, leaf area index, dan jarak dari area sumber gangguan. Di sisi lain, keanekaragaman jenis menurun seiring dengan meningkatnya intensitas cahaya dan kecepatan angin. Hutan kota dengan potensi gangguan rendah memiliki kekayaan dan keanekaragaman jenis lebih tinggi. Ypthima horsfieldii dan Polyura hebe merupakan jenis spesialis dengan persyaratan parameter lingkungan paling banyak yang mempengaruhinya sehingga keberadaannya menandakan habitat dengan gangguan rendah sedangkan Papilio demoleus merupakan jenis habitat spesifik yang dapat beradaptasi serta menandakan habitat terganggu.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcForestryid
dc.subject.ddcAnimal Ecological of Forestid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcDKI Jakarta Timurid
dc.titleJenis Kupu-Kupu (Papilionoidea) Potensial Sebagai Biondikator Kondisi Lingkungan Hutan Kotaid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordbioindikatorid
dc.subject.keywordhutan kotaid
dc.subject.keywordkondisi lingkunganid
dc.subject.keywordkupu-kupuid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record