Kadar Mineral (Ca dan P) Serta Jumlah Osteoblas dan Osteoklas Tulang Tibia Tikus Putih (Rattus norvegicus) Hewan Model Menopause yang Diberi Tepung Teripang (Holothuria scabra)
View/ Open
Date
2016Author
Pusparani, Clara
Maheshwari, Hera
Nisa', Chairun
Metadata
Show full item recordAbstract
Teripang adalah salah satu biota laut berkulit duri (Echinodermata) yang
banyak dimanfaatkan dan diketahui mengandung senyawa steroid. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui kadar mineral Ca dan P serta perbandingan jumlah
osteoblas dan osteoklas tulang tibia tikus putih (Rattus norvegicus) hewan model
menopause setelah pemberian tepung teripang (Holothuria scabra). Dalam
penelitian ini digunakan 30 ekor tikus putih betina yang dibagi menjadi 6
kelompok (semua kelompok diberi minyak jagung 2 ml) yaitu: N (non
ovariektomi), KN (ovariektomi), KP (ovariektomi dan etinil estradiol 30 μg/100
gBB), D1 (ovariektomi dan tepung teripang 30 μg/100 gBB), D2 (ovariektomi dan
tepung teripang 40 μg/100 gBB), dan D3 (ovariektomi dan tepung teripang 50
μg/100 gBB). Perlakuan pemberian minyak jagung, etinil estradiol, dan tepung
teripang dilakukan secara per oral menggunakan sonde lambung, selama 20 hari
setelah masa adaptasi 45 hari post operatif. Pada akhir periode penelitian hewan
dieuthanasi dan dilakukan pengambilan sampel tulang tibia. Tulang tibia kanan
digunakan untuk analisis kadar kalsium dan fosfor menggunakan atomic
absorption spectrophotometry (AAS) dan spektrofotometer, sedang yang kiri
dibuat preparat histologi dengan pewarnaan HE. Hasil penelitian ini menunjukan
bahwa perlakuan D3 memiliki kadar kalsium dan jumlah osteoblas tertinggi serta
jumlah osteoklas terendah, sedangkan D2 menunjukkan kadar fosfor yang
tertinggi dengan jumlah osteoblas terendah dan jumlah osteoklas sedang. Hal ini
menunjukkan pemberian tepung teripang dapat meningkatkan kadar kalsium,
fosfor, dan jumlah osteoblas serta menurunkan jumlah osteoklas.