Show simple item record

dc.contributor.advisorAnwar, Syaiful
dc.contributor.advisorSudadi, Untung
dc.contributor.authorNurlista, Shevi Dwi
dc.date.accessioned2017-03-03T03:30:48Z
dc.date.available2017-03-03T03:30:48Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/83565
dc.description.abstractKendala utama Ultisol untuk budidaya tanaman adalah tingginya kadar Aldd, kemasaman, dan fiksasi fosfor (P). Tanaman membutuhkan P sebagai hara makro kedua setelah nitrogen, namun ketersediaannya dalam tanah masam seperti Ultisol sangat rendah. Bentuk atau fraksi P di dalam tanah bermacam-macam, baik inorganik maupun organik. Tanaman menyerap P dalam bentuk inorganik, namun tidak semua Pinorganik tanah tersedia bagi tanaman. Aplikasi amelioran berupa kapur dan bahan organik serta fosfat alam (FA) merupakan usaha yang diharapkan untuk meningkatkan ketersediaan P tanah. Penelitian ini bertujuan mempelajari dinamika tiga fraksi Pinorganik tanah, yaitu Pmudah larut, Al-P, dan Fe-P pada Ultisol Jasinga yang diberi perlakuan kapur, kompos, arang, dan pupuk fosfat alam. Percobaan pot berisi 250 g BKM tanah Ultisol Jasinga dilakukan menurut Rancangan Acak Lengkap dua perlakuan dengan tiga ulangan. Perlakuan pertama adalah delapan jenis ameliorasi yang terdiri atas kontrol, dolomit setara ¼ Aldd, dolomit setara ½ Aldd, dolomit setara 1 Aldd, kompos 5%, kompos 10%, arang sekam padi 4%, dan arang kayu sengon 4%. Ultisol Jasinga yang digunakan memiliki Al-dd 17,52 cmol(+).kg-1 dan P tersedia (Bray 1) 1,77 mg.kg-1. Kompos dibuat dari kulit kakao dan pukan sapi (2:1). Arang dibuat dengan teknik pirolisis. Perlakuan kedua adalah penambahan FA yang terdiri dari dua taraf yaitu tanpa dan dengan FA 400 mg.kg-1 P. Terdapat 48 satuan percobaan yang diinkubasi selama empat minggu dalam kondisi kadar air kapasitas lapang. Fraksionasi P mengikuti metode Chang dan Jackson. Analisis data didasarkan atas kadar dan persentase fraksi Pmudah larut, Al-P, dan Fe-P terhadap kadar total Pinorganik tanah yang merupakan penjumlahan kadar dari enam fraksi Pinorganik tanah, yaitu Pmudah larut, Al-P, Fe-P, Fe-Plarut pereduksi, Fe- dan Al-Pterselubung, serta Ca-P. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi perlakuan ameliorasi dan pemupukan FA sangat nyata mempengaruhi dinamika fraksi Pmudah larut, Al-P, dan Fe-P. Konsentrasi ketiga fraksi meningkat dengan pemberian FA. Namun demikian, peningkatan fraksi Pmudah larut dikarenakan penambahan FA diturunkan oleh penambahan amelioran terutama pengapuran setara ½ dan 1 Al-dd. Persentase fraksi Pmudah larut tertinggi (22,4%) dapat dicapai hanya dengan pemberian FA, sedangkan kadar fraksi Pmudah larut tertinggi (1,2 mg.kg-1) diperoleh pada perlakuan interaksi arang sekam padi 4% dan FA. Pengapuran ternyata tidak terlalu mampu menurunkan Al-P mungkin dikarenakan tingginya Al-dd tanah, kecuali pada taraf setara 1 Aldd tanpa penambahan FA. Penambahan kompos dan arang yang meningkatkan Al-P khususnya dengan penambahan FA. Fraksi Fe-P relatif meningkat dengan pengapuran, dan sebaliknya relatif menurun dengan penambahan kompos dan arang. Kadar fraksi Fe-P terendah (3,6 mg.kg-1) dicapai pada perlakuan arang sekam padi 4% tanpa FA, sedangkan persentase fraksi Fe-P terendah (13,7%) dicapai pada perlakuan kompos 5% tanpa FA.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcSoil sciencesid
dc.titleDinamika Fraksi Pinorganik pada Ultisol Jasinga yang Diberi Perlakuan Kapur, Kompos, Arang, dan Fosfat Alam: Pemudah larut, Al-P, dan Fe-Pid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordAmeliorasiid
dc.subject.keyworddolomitid
dc.subject.keywordAl-dapat ditukarid
dc.subject.keywordfraksionasi Pid
dc.subject.keywordpukan sapiid
dc.subject.keywordkulit kakaoid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record