Distribusi Dan Habitat Surili Presbytis Comata Di Hutan Campuran Di Luar Kawasan Konservasi
View/ Open
Date
2016Author
Supartono, Toto
Prasetyo, Lilik Budi
Hikmat, Agus
Kartono, Agus Priyono
Metadata
Show full item recordAbstract
Surili merupakan salah satu spesies yang terancam punah dan diprioritaskan
untuk dikonservasi. Keberadaan surili di luar kawasan konservasi yang pada
umumnya didominasi hutan produksi belum banyak mendapatkan perhatian.
Informasi populasi surili di luar kawasan konservasi sangat penting bagi
pelestarian populasi. Penelitian telah dilakukan di dua blok hutan yang memiliki
karakteristik yang berbeda, yaitu blok hutan Bukit Pembarisan dan blok hutan
Gunung Subang. Blok hutan Gunung Subang memiliki kualitas habitat yang lebih
baik dibandingkan dengan blok hutan Bukit Pembarisan. Penelitian ini bertujuan
menguraikan distribusi dan penggunaan tipe habitat, ukuran kelompok dan
kepadatan populasi di dua blok hutan, kesamaan komunitas tumbuhan, efek tepi
terhadap ukuran kelompok, faktor yang mempengaruhi kepadatan populasi, dan
adaptasi populasi. Pengumpulan data populasi menggunakan metode line transect
dan pengumpulan data tumbuhan menggunakan metode jalur. Analisis yang
digunakan adalah deskriptif, uji beda nilai tengah untuk membandingkan
parameter di dua habitat, dan regresi linier untuk mengidentifikasi pengaruh
karakteristik habitat terhadap populasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa populasi surili di Kabupaten Kuningan
terdistribusi di 34 areal hutan. Populasi surili tidak hanya menempati areal yang
berupa hutan alam, tetapi juga menempati areal yang berupa kebun campuran dan
hutan tanaman termasuk daerah-daerah peralihan, seperti peralihan antara hutan
alam dan kebun campuran. Selain di hutan yang jauh dari pemukiman, populasi
surili juga dijumpai di hutan-hutan yang dekat dengan pemukiman. Meskipun
dijumpai di beberapa tipe tutupan lahan, populasi surili lebih memilih daerah
peralihan antara hutan alam dan kebun campuran.
Ukuran kelompok yang diperoleh pada hasil penelitian ini beragam. Ratarata
ukuran kelompok antara blok hutan Bukit Pembarisan (7.5
individu/kelompok) dan blok hutan Gunung Subang (8.5 individu/kelompok)
tidak berbeda (P = 0.296). Rata-rata ukuran kelompok gabungan dari kedua blok
tersebut adalah 7.9 individu/kelompok. Kepadatan kelompok dan populasi surili
antara di blok hutan Gunung Subang dan di blok hutan Bukit Pembarisan tidak
berbeda nyata (P = 0.222 untuk kepadatan kelompok; P = 0.273 untuk kepadatan
populasi). Kepadatan kelompok di Bukit Pembarisan adalah 2.9 kelompok/km2
dan di Gunung Subang adalah 4.2 kelompok/km2 serta kepadatan gabungannya
adalah 3.3 kelompok/km2. Kepadatan populasi di blok hutan Bukit Pembarisan
sebesar 22.6 individu/km2 dan Gunung Subang sebesar 33.9 individu/km2;
kepadatan gabungannya sebesar 26.3 individu/km2. Kepadatan ini cenderung lebih
tinggi dibandingkan dengan kepadatan di beberapa kawasan konservasi.
Perbedaan tersebut diduga karena adanya perbedaan kualitas habitat atau juga
perbedaan metode penghitungan yang digunakan. Pendugaan total populasi di
blok hutan Bukit Pembarisan sekitar 2000 individu dan di blok hutan Gunung
Subang sekitar 2366 individu, sedangkan total populasi gabungannya adalah 4163
individu.
Blok hutan Bukit Pembarisan dan Gunung Subang memiliki kesamaan
komunitas yang relatif rendah yaitu 48.68% karena blok hutan Bukit Pembarisan
sudah banyak mengalami konversi lahan menjadi hutan tanaman dan kebun
campuran. Nilai masing-masing atribut vegetasi di blok hutan Gunung Subang
cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan di blok hutan Bukit Pembarisan,
kecuali kepadatan pohon. Hal tersebut menunjukkan bahwa kualitas habitat di
Gunung Subang lebih tinggi dibandingkan di blok hutan Bukit Pembarisan.
Penelitian juga mendapatkan hasil bahwa efek tepi tidak berpengaruh terhadap
ukuran kelompok (R2 = 0.012; P = 0.491). Hal tersebut menunjukkan bahwa
ukuran kelompok memberikan respon netral terhadap dampak yang ditimbulkan
oleh efek tepi atau kelompok surili sudah beradaptasi terhadap efek tepi.
Faktor yang mempengaruhi kepadatan populasi surili bervariasi di setiap
blok hutan. Kepadatan populasi di blok hutan Bukit Pembarisan dipengaruhi oleh
jumlah jenis pohon pakan (b1 = 3.41; P = 0.012) dan gangguan penebangan (b2 = -
3.73; P = 0.035), sedangkan di blok hutan Gunung Subang dipengaruhi oleh
kepadatan pohon berdiameter besar (b1 = 0.39; P = 0.044). Faktor yang
mempengaruhi kepadatan kelompok di blok hutan gabungan hanya jumlah jenis
pohon pakan (b1 = 2.32; P = 0.038).
Populasi surili di luar kawasan konservasi untuk mempertahankan
kelangsungan hidupnya telah melakukan adaptasi yaitu menggunakan berbagai
tipe tutupan lahan (sisa hutan alam, kebun campuran, dan hutan tanaman
campuran yang didominasi pinus) sebagai bagian dari habitatnya. Kelompok
surili menggunakan tipe tutupan tersebut untuk melakukan berbagai aktivitas
terutama mencari sumber pakan. Bentuk adaptasi lainnya yang dilakukan oleh
kelompok surili adalah memanfaatkan jenis tanaman budidaya sebagai sumber
pakan. Kelompok surili juga memanfaatkan pohon yang berada di dekat
pemukiman sebagai tempat tidur.
Hasil penelitian ini memiliki beberapa implikasi bagi konservasi populasi.
Sisa hutan alam, kebun campuran, dan hutan tanaman campuran dapat berperan
penting bagi konservasi populasi. Konservasi populasi surili di kebun campuran
dan hutan tanaman di blok hutan Bukit Pembarisan dapat berupa pengkayaan jenis
pohon pakan dan pengendalian gangguan terutama penebangan. Konservasi
populasi di blok hutan Gunung Subang lebih menekankan pada kegiatan
mempertahankan kondisi tutupan hutan. Jenis yang ditanam untuk kegiatan
pengkayaan dapat berupa penanaman jenis-jenis pohon penghasil pakan dan buah
yang bernilai ekonomi.
Collections
- DT - Forestry [337]