Show simple item record

dc.contributor.advisorSuprayudi, Muhammad Agus
dc.contributor.advisorHarris, Enang
dc.contributor.advisorSetiawati, Mia
dc.contributor.advisorWidanarni
dc.contributor.authorSaputra, Suryadi
dc.date.accessioned2017-03-02T05:06:02Z
dc.date.available2017-03-02T05:06:02Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/83532
dc.description.abstractCobia, Rachycentron canadum (Linnaeus 1766) merupakan spesies ikan karnivora laut yang relatif baru dalam akuakultur, dengan potensi tinggi untuk peningkatan produksi secara global. Tingginya kinerja pertumbuhan (4-6 kg/tahun), rasio konversi pakan (1,5-1,8) dan kemampuan adaptasi ikan dalam kondisi budidaya merupakan daya tarik bagi ikan cobia untuk dibudidayakan. Dengan kriteria demikian, ikan cobia dapat diajukan menjadi kandidat spesies utama dalam akuakultur Saat ini pakan cobia masih menggunakan pakan ikan kerapu, harga cobia yang rendah dengan biaya pakan yang tinggi mengakibatkan budidaya cobia tidak berkembang. Berdasarkan perhitungan analisis dalam produksi 1 kg daging cobia, biaya pakan menempati porsi terbesar yakni sekitar 85%-90% dari biaya produksinya. Agar dapat menekan biaya produksi, maka perlu dikembangkan pakan buatan khusus ikan cobia dan salah satu faktor penentu dalam menekan biaya pakan adalah ketersediaan bahan baku. Sampai saat ini bahan baku pakan utama adalah tepung ikan dan seiring dengan perkembangan industri akuakultur secara global, permintaan akan tepung ikan semakin meningkat. Tingginya permintaan dan fluktuasi ketersediaan tepung ikan mengakibatkan melambungnya harga tepung ikan, pada akhirnya meningkatkan biaya produksi. Salah satu solusinya yaitu memanfaatkan bahan baku yang berasal dari perairan. Perairan Indonesia memiliki potensi besar yang dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan sumber protein alternatif berbasis perairan, sehingga dapat mengurangi atau menggantikan peran sumber protein dari tepung ikan dan tepung kedelai yang berbasis terestrial. Beberapa penelitian telah berhasil memanfaatkan sumber protein alternatif berbasis perairan dalam pakan ikan dan udang sebagai pengganti tepung ikan yaitu tepung mikroalga dan mikrobial flok. Berdasarkan uraian di atas, maka sumber protein alternatif berbasis perairan memiliki potensi sebagai kandidat bahan baku pakan akuakultur, untuk mengurangi atau mengganti peran tepung ikan dan bahan baku pakan berbasis daratan. Namun saat ini kajian mengenai bahan baku tersebut untuk dijadikan pakan ikan laut karnivora khususnya ikan cobia masih terbatas. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dilakukan evaluasi terhadap sumber protein alternatif berbasis perairan dalam tiga tahap. Pada tahap pertama, dilakukan produksi kandidat bahan baku berbasis perairan, kemudian dikaji dan dievaluasi kandungan nutriennya, untuk mengetahui potensinya sebagai bahan baku pakan akuakultur. Lima jenis bahan baku yang berhasil diproduksi yaitu Mikroalga jenis Tetraselmis chuii, Spirulina platensis dan Chaetoceros calcitrans, mikrobial flok dan klekap. Bahan baku yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan, salah satunya memiliki kriteria kandungan nutrien kadar protein diatas 20%, hanya mikroalga jenis Tetraselmis chuii, Spirulina platensis dan mikrobial flok yang memenuhi kriteria tersebut. Pada tahap kedua, bahan baku yang terpilih dari tahap pertama yaitu: mikroalga jenis Tetraselmis chuii, Spirulina platensis dan mikrobial flok, dievaluasi aktivitas enzim dan nilai biologisnya dalam pakan juvenil cobia. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa pakan Spirulina platensis memiliki aktivitas enzim, kecernaan dan retensi protein yang lebih baik dibanding dengan pakan mikrobial flok, namun nilai biologis pakan mikrobial flok lebih baik dibanding pakan Spirulina platensis, sedangkan pakan yang mengandung Tetraselmis chuii tidak dikonsumsi juvenil cobia. Secara umum, kedua bahan baku pakan tersebut (Spirulina platensis dan mikrobial flok) tidak memberikan dampak negatif terhadap pertumbuhan juvenil cobia. Pada tahap akhir (tahap ketiga), dilanjutkan evaluasi kombinasi mikrobial flok dan mikroalga Spirulina platensis (MFMS) dalam pakan juvenil cobia terhadap kinerja pertumbuhan dan respons stres. Pemberian pakan yang mengandung MFMS sebesar 15%, menunjukkan kinerja pertumbuhan yang terbaik pada juvenil cobia dan pakan MFMS dapat diberikan hingga 30%, karena tidak memberikan pengaruh negatif pada pertumbuhan juvenil cobia. Juvenil cobia yang mengkonsumsi pakan MFMS 15% dan 30% dapat mengatasi dampak fisiologis (stres) akibat perendaman air tawar.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcFisheriesid
dc.subject.ddcFeeding of fishid
dc.titleEvaluasi Sumber Protein Alternatif Berbasis Perairan Sebagai Bahan Baku Pakan Juvenil Cobia (Rachycentron Canadum).id
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordmikrobial flokid
dc.subject.keywordSpirulina platensisid
dc.subject.keywordenzimid
dc.subject.keywordnilai biologisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record