Show simple item record

dc.contributor.advisorBaga, Lukman Mohammad
dc.contributor.advisorBurhanuddin
dc.contributor.authorPutri, Dessy Iriani
dc.date.accessioned2017-03-01T04:37:06Z
dc.date.available2017-03-01T04:37:06Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/83395
dc.description.abstractSebagian besar perkebunan karet di Indonesia didominasi oleh perkebunan rakyat. Permasalahan yang sering dihadapi oleh petani karet rakyat adalah tingginya proporsi areal tanaman karet tua, belum efisiennya sistem pemasaran bahan olah karet, keterbatasan modal untuk membeli bibit unggul dan sarana produksi lain seperti pupuk, herbisida serta ketersediaan sarana produksi pertanian di tingkat petani yang masih terbatas. Oleh sebab itu, petani karet sebagai kelompok produsen karet alam terbesar di Indonesia, perlu dibantu dan dibina di dalam pengelolaan usaha perkebunan karet. Sehingga peranan koperasi karet sangat diperlukan dalam membantu dan membina petani karet di Indonesia agar dapat memberikan nilai tambah yang baik, serta dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat dalam usaha perkebunan karet. UKM Usaha Mandiri merupakan lembaga atau organisasi yang menaungi petani karet di Desa Air Petai Kecamatan Putri Hijau Bengkulu Utara. UKM Usaha Mandiri merupakan satu-satunya UKM yang menjalankan kegiatannya dengan menggunakan prinsip koperasi di Kecamatan Putri Hijau, Bengkulu Utara. UKM Mandiri berdiri pada tahun 2010 dikarenakan keprihatinan yang dirasakan oleh beberapa anggota kelompok tani karet Desa Air Petai atas nasib petani karet dan rekan-rekan petani karet lainnya. Berdasarkan permasalahan inilah beberapa anggota kelompok tani karet di Desa Air Petai bersatu mendirikan organisasi yang berguna sebagai wadah para petani melakukan kegiatan agribisnis karetnya, mulai dari memperoleh sarana produksi karet, alsintan, hingga penjualan hasil karet. Keberhasilan UKM Usaha Mandiri dalam meningkatkan kesejahteraan petani karet Desa Air Petai ditunjukkan dengan peningkatan aset yang cukup signifikan dari tahun 2010-2012. Setiap organisasi badan usaha pasti memiliki siklus hidup usaha. Adakalanya suatu badan usaha berada pada keadaan puncak dan ada saatnya juga mengalami penurunan. Penurunan tersebut dapat diakibatkan oleh permasalahan internal maupun eksternal dari organisasi tersebut. Permasalahan yang dihadapi oleh Usaha Mandiri adalah turunnya harga karet di pasaran, kurangnya pengetahuan akan perkembangan kebijakan perkoperasian, dan kurangnya dukungan dari pemerintah setempat. Adanya permasalahan harga karet tersebut mengakibatkan kinerja UKM Usaha Mandiri menurun. Penurunan kinerja tersebut dapat dilihat dari banyaknya anggota yang menarik simpanan sukarela, bahkan banyak juga yang menarik simpanan wajib dan pokok. Penurunan kinerja juga dilihat dari banyaknya aset yang dijual dan semakin berkurangnya produk yang dijual. Dari permasalahan tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah (1) menganalisis kinerja internal UKM karet Usaha Mandiri, (2) menganalisis faktor eksternal yang mempengaruhi kinerja UKM karet Usaha Mandiri, dan (3) merancang strategi alternatif yang dapat dilakukan UKM Usaha Mandiri untuk meningkatkan kembali kinerjanya. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis balanced scorecard untuk mengukur kinerja, analisis PESTEL untuk menganalisis faktor eksternal yang mempengaruhi kinerja, analisis SWOT untuk menyusun strategi dan analisis arsitektur strategi untuk memetakan strategi. Pengukuran kinerja dengan BSC menggunakan empat perspektif yaitu keuangan, konsumen, proses bisnis/intern, dan pembelajaran-pertumbuhan. Analisis data dengan menggunakan metode balanced scorecard dalam mengukur kinerja organisasi terdiri dari : (1) Menetapkan tujuan dan sasaran strategis organisasi (2) Penentuan target dari masing-masing perspektif (3) Menentukan bobot masing-masing perspektif (4) Menentukan hasil target pencapaiannya dari tiap perspektif (5) Menghitung skor kinerja organisasi. Sedangkan analisis PESTEL yaitu mengindentifikasi faktor eksternal dari faktor politik, ekonomi, sosial, teknologi, lingkungan dan hukum. Perumusan strategi dengan menggunakan analisis SWOT dibantu dengan matriks SWOT, yang menghasilkan 4 strategi utama yaitu strategi SO, ST, WO, dan WT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, kinerja UKM Usaha Mandiri mengalami penurunan dari tahun 2012 ke 2015. tetapi masih dalam kondisi yang baik. Skor BSC Usaha Mandiri dari tahun 2011-2015 adalah 112,92 (excellent), 14,84 (excellent), 95,41 (excellent), 47,42 (average), dan 81,62 (very good). Penurunan kinerja yang terjadi dikarenakan harga karet yang mengalami penurunan juga. Analisis PESTEL menunjukkan bahwa ada 13 faktor eksternal yang mempengaruhi kinerja UKM Usaha Mandiri. Hasil analisis SWOT diperoleh sembilan strategi yang dapat dilakukan UKM Usaha Mandiri untuk meningkatkan kinerja yang selanjutnya dirumuskan program kegiatan yang mendukung dan dipetakan dalam suatu gambaran rencana yang dapat dilakukan disetiap periodenya menggunakan arsitektur strategi.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAgribusinessid
dc.subject.ddcFarming Policyid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcBogor - Jawa Baratid
dc.titlePengukuran Kinerja Dan Strategi Pengembangan Ukm Karet Usaha Mandiri Desa Air Petai Kecamatan Putri Hijau Bengkulu Utaraid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordbalanced scorecardid
dc.subject.keywordkaretid
dc.subject.keywordkinerjaid
dc.subject.keywordstrategi pengembanganid
dc.subject.keywordUKMid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record