dc.description.abstract | Kegiatan revegetasi yang dilakukan di lahan pasca tambang umumnya
terkendala kondisi tanah yang tidak subur untuk dilakukan penanaman sehingga
menimbulkan permasalahan pertumbuhan vegetasi. Hal tersebut dikarenakan
perubahan sifat fisik, kimia, dan biologi tanah akibat kegiatan eksplorasi, penataan
lahan, eksploitasi dan pengaruh kegiatan ekstraksi seperti pembuangan limbah
konsentrat. Salah satu cara dalam membenahi permasalahan tanah ialah dengan
menggunakan HSC. Penelitian ini bertujuan untuk megukur respon pertumbuhan
tanaman S. bicolor sebagai bioindikator pada tanah bekas tambang emas. Tanah
yang digunakan merupakan tanah bekas kegiatan tambang emas di area Landfill
PT Cibaliung Sumberdaya, Provinsi Banten. Konsentrasi larutan HSC yang
digunakan yakni 1%, 2.5%, dan 5%. Parameter yang diamati meliputi panjang
batang, jumlah akar primer, panjang akar primer, dan jumlah akar sekunder. Taraf
konsentrasi larutan HSC 5% memberikan rataan hasil terbaik pada parameter
panjang akar primer dengan 8.48 cm dan jumlah akar sekunder dengan 14 akar
sekunder. Hal ini mengindikasikan pemberian larutan konsentrasi HSC dapat
memperbaiki sistem perakaran pada tanah bekas tambang emas. | id |