Show simple item record

dc.contributor.advisorSudadi
dc.contributor.advisorHartono, Arief
dc.contributor.authorHasibuan, Catherina Theresia
dc.date.accessioned2017-02-24T03:03:36Z
dc.date.available2017-02-24T03:03:36Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/83176
dc.description.abstractPenggenangan, ameliorasi dan pemupukan pada tanah sawah menyebabkan perubahan sifat elektrokimia dan kimia sehingga berbeda dengan sifat tanah asalnya, terutama pada tanah kering yang disawahkan. Perubahan sifat elektrokimia dan kimia pada tanah sawah terutama disebabkan oleh penurunan Eh atau penurunan ketersediaan oksigen akibat penggenangan. Kondisi tersebut menyebabkan konvergensi pH tanah menuju netral, reduksi senyawa redoks seperti Fe (III) ke Fe (II) dan perubahan ketersediaan P. Analisis Ptersedia dapat dilakukan menggunakan metode Bray#1, Bray#2, North Carolina, Olsen atau Truog. Penelitian ini bertujuan menganalisis korelasi antar kadar POlsen dengan kadar air lapang, Eh dan pH, kadar Corganik dan fraksi-fraksi P pada tanah sawah dengan Indeks Pertanaman 100%, 200% dan 300% pada masa penggenangan 7-13 minggu serta produksi padi. Kadar air lapang (KA) sebagai representasi pengaruh penggenangan, pH dan Eh, kadar Corganik, fraksi-fraksi P serta Ptersedia berturutturut ditetapkan dengan metode gravimetrik, ekstraksi H2O 1:2.5, Walkley dan Black, Tiessen dan Moir serta Olsen dari 5 contoh tanah sebagai ulangan untuk setiap indeks pertanaman (IP). Peningkatan IP pada tanah sawah penelitian dari 100% ke 200% dan/atau 300% berkorelasi nyata (p<0.10) dengan peningkatan KA dan selanjutnya dengan penurunan Eh dan kadar POlsen serta peningkatan kadar Corganik. Penurunan POlsen lebih disebabkan oleh penurunan dosis P2O5 dari aplikasi pupuk SP-36 dan NPK dari 120 kg/ha/musim pada IP 100% ke 36 kg/ha/ musim pada IP 300%, meskipun pada saat bersamaan ada penambahan P dari hasil dekomposisi jerami. Pada IP 100% dan 300%, kadar Corganik paling mempengaruhi kadar POlsen masing-masing dengan nilai r= -0.532 (p= 0.016; n= 20) dan r= 0.382 (p=0.096; n=20). Pada IP 200%, pH yang paling korelatif (r=0.14; p=0.557; n=20) dengan POlsen. Beberapa peubah bebas berkorelasi negatif dengan POlsen seperti dosis jerami dan Corganik pada IP 100%. Korelasi negatif antara dosis jerami dengan POlsen menunjukkan telah berlebihnya kadar P tanah. Produksi yang merupakan respon akhir dari dinamika sifat tanah dan ketersediaan hara dapat diduga dari dinamika kadar fraksi-fraksi Pi (inorganik), Po (organik) dan Ptersedia. Kadar fraksi P tanah yang berkorelasi nyata positif dengan produksi padi adalah NaHCO3-Pi (r= -0.608; p= 0.000; n= 60), NaHCO3-Po (r= -0.843; p= 0.000; n= 60) dan HCl-Pi (r= 0.757; p= 0.000; n= 60). Oleh karena produksi dapat dijelaskan dengan dinamika kadar fraksi P dan kemudian fraksi P dapat dijelaskan dengan dinamika kadar POlsen maka pendugaan produksi dapat langsung dilakukan dengan persamaan Produksi = -1.370 POlsen + 32.023 (r= 0.386; p= 0.002; n= 60).id
dc.language.isoidid
dc.subject.ddcSoil Scienceid
dc.subject.ddcWater contentid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleKorelasi Antar Kadar Polsen Dengan Eh, Fraksi P Dan Produksi Padi Pada Tanah Sawah Dengan Indeks Pertanaman Berbedaid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordameliorasi jeramiid
dc.subject.keywordkadar air lapangid
dc.subject.keywordpenggenanganid
dc.subject.keywordPtersediaid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record