Kematangan Gonad Dan Dinamika Populasi Ikan Pari Blentik (Neotrygon Kuhlii) Di Perairan Selat Sunda, Banten
View/ Open
Date
2016Author
Abubakar, Salma
Boer, Mennofatria
Sulistiono
Metadata
Show full item recordAbstract
Ikan pari blentik (Neotrygon kuhlii) merupakan salah satu jenis ikan bertulang rawan yang memiliki nilai ekonomis penting. Ikan ini banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku olahan perikanan seperti ikan asin dan pindang. Selain itu ikan ini juga diperjual belikan secara segar. Berdasarkan statistik perikanan tangkap Pelabuhan Perikanan Pantai Labuan pada priode 2004-2013 terjadi penurunan (CPUE) ikan pari blentik. Kondisi tersebut dikhawatirkan akan mengganggu kelestarian sumberdaya ikan pari blentik, sehingga diperlukan suatu pengelolaan agar tetap optimal dan berkelanjutan melalui dua pendekatan kematangan gonad dan dinamika populasi. Kematangan gonad meliputi hubungan panjang bobot, faktor kondisi, ukuran pertama kali matang gonad, tingkat dan kematangan gonad. Sedangkan dinamika populasi meliputi sebaran frekuensi panjang dan mortalitas serta laju eksploitasi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Pengambilan contoh menggunakan metode pengambilan contoh acak berlapis (PCAB) tiap gundukan ikan dipilih acak pada tiap lapis yang mewakili seluruh kelas tiap ukuran panjang. Pengambilan data dilakukan dari bulan Juli-Oktober 2013 dengan interval waktu pengambilan contoh 20 hari. Data yang digunakan yaitu data primer dan sekunder. Data primer yang digunakan adalah panjang bobot tubuh, serta berat gonad sedangkan untuk data sekunder meliputi data produksi dan upaya penangkapan yang diperoleh dari laporan tahunan statistik Perikanan Kabupaten Pandeglang. Data sekunder yang dikumpulkan dari Laporan Statistik Perikanan Tangkap PPP Labuan berupa jenis produksi dan upaya tangkap dari tahun 2004-2013.
Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa pola pertumbuhan ikan pari blentik betina dan jantan adalah allometrik negatif. ukuran rata-rata mencapai matang untuk pari betina 689 mm dengan kisaran panjang total tubuh 660-771, sedangkan pari jantan ukuran matang gonadnya 889 mm dengan kisaran panjang total tubuh 884-995 mm. Untuk laju mortalitas ikan pari jantan dimana mortalitas penangkapan (F) sebesar (F) 3.1129, mortalitas alami (M) 0.3493, mortalitas total (Z) 3.4622 dan laju eksploitasi (E) 0.8991 untuk pari blentik betina mortalitas tangkapannya sebesar 0.8135, mortalitas alami (M) 0.3969 mortalitas total (Z) 1.3081 dan laju eksploitasi (E) 0.6966. Laju eksploitasi ikan pari 50% artinya telah mengalami tangkap lebih.