Show simple item record

dc.contributor.advisorMelati, Maya
dc.contributor.advisorAziz, Sandra Arifin
dc.contributor.advisorPurwono
dc.contributor.authorKurniawati, Ari
dc.date.accessioned2017-01-30T08:02:07Z
dc.date.available2017-01-30T08:02:07Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/82854
dc.description.abstractSaat ini masyarakat semakin menyadari bahwa penggunaan bahan kimia dalam produksi pertanian ternyata menimbulkan efek negatif terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan pengembangan teknik budidaya organik yang ramah lingkungan untuk meningkatkan produktivitas tanaman. Pemupukan organik dan penerapan sistem rotasi tanaman merupakan salah satu teknik kombinasi yang dapat menjaga kesuburan lahan serta termasuk salah satu cara pengendalian hama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh residu tanaman pada rotasi tanaman yang dihasilkan dari musim tanam pertama (MT 1) terhadap pengurangan dosis pupuk organik pada penanaman sawi hijau di musim tanam kedua (MT 2). Percobaan dilakukan di kebun percobaan organik IPB Cikarawang, Darmaga, Bogor pada Oktober 2014 sampai Agustus 2015. Musim tanam pertama dirancang sebagai percobaan pertama dengan melakukan penanaman jagung dan kedelai yang ditanam pada bulan November 2014 sampai Februari 2015. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua set percobaan terpisah yang dilaksanakan secara paralel. Percobaan dilakukan pada masing-masing tanaman yang terdiri atas 4 perlakuan, yaitu pemberian pupuk kandang ayam, sapi, kambing, dan tanpa pupuk. Dosis yang digunakan pada masing-masing pupuk kandang sebanyak 20 ton ha-1 untuk kedelai dan 25 ton ha-1 untuk jagung. Selanjutnya, residu kedua tanaman tersebut digunakan pada percobaan kedua untuk tanaman sawi hijau yang dilakukan pada bulan April sampai Juni 2015. Rancangan yang digunakan adalah split plot design dengan petak utama, yaitu residu jenis tanaman (jagung dan kedelai) dan anak petaknya adalah kombinasi jenis pupuk kandang (ayam, sapi, dan kambing) dengan dosisnya (0 dan 10 ton ha-1). Data dianalisis menggunakan sidik ragam dan diuji lanjut menggunakan BNJ pada taraf kesalahan 5%. Perlakuan pembanding organik tanpa residu tanaman dan konvensional serta tanpa pemupukan, dilakukan secara terpisah dari rancangan utama dan dilakukan pengujian t-student untuk membandingkan hasilnya dengan rancangan utama. Hasil percobaan menunjukkan bahwa semua jenis pupuk kandang dapat digunakan pada budidaya jagung dan kedelai secara organik di musim tanam pertama. Hasil tersebut juga diikuti pada musim tanam selanjutnya. Penggunaan berbagai jenis pupuk kandang menghasilkan pertumbuhan dan hasil tanaman sawi hijau yang hampir sama. Pada musim tanam kedua tidak perlu ditambahkan pupuk kandang jika dilakukan pemberian residu tanaman jagung atau kedelai sebagai tambahan unsur hara. Selain itu, residu pupuk kandang pada MT 1 juga masih tersedia hingga MT 2. Budidaya sawi organik dengan pemanfaatan residu tanaman pada sistem pergiliran tanaman mengalami peningkatan hasil sebesar 75% jika dibandingkan dengan teknik budidaya organik yang hanya mengandalkan pupuk kandang saja. Selain itu, teknik tersebut meningkatkan hasil sawi sebesar 3 kali lipat jika dibandingkan dengan teknik budidaya secara konvensional dan tanpa pupuk.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcVegetablesid
dc.subject.ddcBrassicasid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleKajian Produksi Sawi Hijau (Brassica Juncea) Organik Pada Pergiliran Tanaman Jagung Dan Kedelai Serta Dosis Pupuk Kandangid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordPertanian organikid
dc.subject.keywordpupuk kandangid
dc.subject.keywordresidu tanamanid
dc.subject.keywordTithonia diversifoliaid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record