Kultur Antera Hasil Persilangan Padi Lokal Beras Hitam Dengan Varietas Budidaya Dan Karakterisasi Agronomi Galur Padi Beras Hitam Dihaploid
View/ Open
Date
2016Author
Azmi, Yudia
Purwoko, Bambang Sapta
Dewi, Iswari Saraswati
Syukur, Muhammad
Metadata
Show full item recordAbstract
Padi beras hitam adalah salah satu komoditi tanaman pangan yang
dibudidayakan di Indonesia. Beras hitam adalah komoditi serealia yang potensial
karena memiliki nilai nutrisi dan berbagai manfaat kesehatan dengan adanya
senyawa fenolik yang dapat berperan sebagai antioksidan. Namun, padi beras
hitam kurang mendapat perhatian dibandingkan jenis padi lainnya. Bahkan
konsumsi padi beras hitam di Indonesia sangat terbatas. Selain itu umur panen
padi beras hitam yang lebih lama dengan produksi yang rendah sehingga
pendapatan petani beras hitam masih rendah. Hal ini dapat diatasi dengan proses
pemuliaan tanaman untuk mendapatkan galur yang berumur genjah dan sifat
agronomi baik. Perolehan galur tersebut dapat dilakukan dengan pemuliaan
konvensional atau kultur antera. Tujuan penelitian ini ialah untuk mendapatkan
galur padi beras hitam dengan warna aleuron berwarna hitam dan umur genjah
hasil kultur antera dan untuk menganalisis keragaman karakter agronomi galur
padi beras hitam dihaploid.
Penelitian ini terdiri atas dua percobaan, yaitu kultur antera hasil
persilangan padi lokal beras hitam dengan varietas budidaya dan karakterisasi
agronomi galur padi beras hitam dihaploid. Percobaan pertama kultur antera hasil
persilangan padi lokal beras hitam dengan varietas budidaya dilakukan
menggunakan rancangan acak lengkap yang terdiri atas 12 ulangan. Satu unit
percobaan yang merupakan satu cawan petri berisi ± 150 antera. Hasil kultur
antera hasil persilangan padi lokal beras hitam dengan varietas budidaya antar
persilangan sangat bervariasi. Persilangan Melik/Inpari13//Melik, Melik/Fatmawa
ti//Melik, dan Melik/Inpari13//Inpari13 memiliki respon induksi kalus dan
regenerasi tanaman paling baik dibandingkan persilangan lainnya. Selain itu
persilangan Melik/Inpari13//Melik menghasilkan tanaman yang dapat
diaklimatisasi terbanyak, tanaman dihaploid terbanyak, dan persentase tanaman
dihaploid tertinggi dibandingkan persilangan lainnya yakni berturut-turut 63
tanaman, 42 tanaman dan 91.3%. Padi beras hitam yaitu padi dengan aleuron
berwarna hitam terbanyak dihasilkan pada persilangan Melik/Inpari13//Melik dan
Melik/Fatmawati//Melik.
Percobaan kedua ialah karakterisasi agronomi galur padi beras hitam
dihaploid. Bahan yang digunakan pada percobaan ini ialah 50 galur dihaploid
hasil kultur antera persilangan padi lokal beras hitam dengan varietas budidaya.
Percobaan dilakukan menggunakan rancangan acak kelompok yang terdiri atas 3
ulangan. Satu unit percobaan merupakan satu pot/ember berisi 2 bibit padi.
Terdapat keragaman karakter antar galur hasil kultur antera yang diuji. Semua
karakter tanaman memiliki keragaman genetik yang luas kecuali hasil gabah
kering per rumpun. Karakter yang memiliki heritabilitas yang tinggi antara lain
tinggi tanaman saat vegetatif, tinggi tanaman saat panen, jumlah anakan total,
jumlah anakan produktif, panjang daun bendera, panjang malai, jumlah gabah isi
per malai, jumlah gabah hampa per malai, umur berbunga, umur panen, dan bobot
1000 butir. Seleksi galur dihaploid padi beras hitam akan menghasilkan daya hasil
yang tinggi dengan menggunakan karakter tinggi tanaman pada fase vegetatif,
tinggi tanaman saat panen, jumlah anakan total, jumlah anakan produktif, panjang
malai, jumlah gabah isi per malai, bobot 1000 butir dan umur berbunga
berkorelasi positif dan nyata dengan hasil gabah kering per rumpun. Berdasarkan
penelitian diperoleh 9 galur dihaploid beras hitam yang memiliki hasil gabah per
rumpun lebih dari 40 g dan 19 galur dihaploid beras hitam yang memiliki hasil
gabah per rumpun antara 35 - 40 g.
Collections
- MT - Agriculture [3772]