Show simple item record

dc.contributor.advisorFirdaus, Muhammad
dc.contributor.advisorMulatsih, Sri
dc.contributor.authorFransisco
dc.date.accessioned2017-01-30T07:53:58Z
dc.date.available2017-01-30T07:53:58Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/82815
dc.description.abstractPemerintah daerah memiliki peran strategis dalam menjaga pertumbuhan ekonomi wilayah, karena ekonomi menjadi pilar utama pembangunan sosial. Melalui alokasi belanja sektor ekonomi secara langsung akan mendorong pembangunan sosial. Alokasi belanja kabupaten/kota di Provinsi Jambi didominasi oleh belanja pegawai. Porsi yang besar pada belanja pegawai mengurangi fleksibilitas pemerintah dalam memaksimalkan perannya dalam pemenuhan pelayanan publik. Demikian juga ketergantungan terhadap dana transfer hampir mencapai 60 persen dan semakin meningkat sedangkan kemampuan daerah semakin menurun. Akibatnya, dana transfer pusat kedaerah semakin meningkat, sebaliknya kemampuan fiskal daerah semakin menurun. Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) menganalisis perkembangan struktur alokasi belanja Pemerintah Daerah di Provinsi Jambi, (2) menentukan komponen belanja pemerintah yang berpengaruh terhadap IPM, (3) merumuskan strategi belanja pemerintah yang untuk meningkatkan IPM. Penelitian ini menggunakan rasio belanja terhadap alokasi belanja, jumlah penduduk dan PDRB untuk menganalisis perkembangan struktur alokasi belanja pemerintah. Model regresi data panel GMM (Generalized Method of Moments) untuk menentukan komponen belanja pemerintah yang berpengaruh terhadap IPM. Analisis AHP digunakan untuk menyusun strategi alokasi belanja kabupaten/kota di Provinsi Jambi. Data yang digunakan merupakan kombinasi dari data cross section terdiri dari 11 kabupaten/kota dan time series dari tahun periode 2010 hingga 2015. Data primer diperoleh melalui kuesioner dan wawancara sedangkan data sekunder diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS), Kementrian Keuangan, dan beberapa data pendukung lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio belanja pendidikan sebesar 31,91 persen dari total belanja dan 2,93 persen terhadap PDRB dengan rasio belanja per kapita sebesar Rp. 991,314 pertahun. Alokasi belanja pelayanan umum sebesar 23,54 persen dari total belanja dan 2,16 persen terhadap PDRB dengan rasio belanja per kapita sebesar Rp. 755.946 pertahun. Alokasi belanja infrastruktur sebesar 21,19 persen dari total belanja dan 1,78 persen terhadap PDRB dengan belanja per kapita sebesar Rp. 694.337. Alokasi belanja ekonomi sebesar 9,59 persen dari total belanja dan 0,85 persen terhadap PDRB dengan belanja per kapita sebesar Rp. 310.214. Alokasi belanja kesehatan sebesar 8,70 persen dari total belanja dan 0,77 persen terhadap PDRB dengan belanja per kapita sebesar Rp. 259.377 pertahun. Alokasi belanja lainya sebesar 5,08 persen terhadap total belanja dan 0,47 persen terhadap PDRB dengan belanja per kapita sebesar Rp. 167.293. Analisis regresi data panel menujukkan bawa alokasi belanja sektor pendidikan berpengaruh signifikan terhadap IPM sedangkan alokasi belanja pelayanan umum, alokasi belanja ekonomi, alokasi belanja lingkungan hidup, alokasi belanja infrastruktur, alokasi belanja kesehatan dan alokasi belanja perlindungan sosial tidak berpengaruh signifikan terhadap IPM. Analisis AHP dalam perumusan strategi belanja kabupaten/kota di Provinsi Jambi diperoleh alokasi prioritas dibidang pendidikan melalui peningkatan kompetensi, dibidang ekonomi dan kesehatan melalui penyediaan sarana dan prasarana.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcRegional planningid
dc.subject.ddcreginal developmentid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcJambi-SUMATERAid
dc.titleStrategi Alokasi Belanja Pemerintah Daerah Dalam Meningkatkan Ipm Di Provinsi Jambiid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordAHPid
dc.subject.keywordData Panelid
dc.subject.keywordJambiid
dc.subject.keywordBelanja Pemerintahid
dc.subject.keywordSYS GMMid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record