Show simple item record

dc.contributor.advisorHakim, Dedi Budiman
dc.contributor.advisorNovianti, Tanti
dc.contributor.authorAmir, Faizal
dc.date.accessioned2017-01-30T07:53:28Z
dc.date.available2017-01-30T07:53:28Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/82811
dc.description.abstractDiversifikasi ekspor merupakan kebijakan untuk mengubah produk ekspor primer menjadi produk ekspor manufaktur, memperluas negara tujuan ekspor atau dengan menambah sektor ekonomi yang terlibat dalam ekspor suatu negara. Tujuan penelitian ini adalah untuk menelaah kebijakan negara-negara anggota ASEAN (Association of South East Asian Nations) agar dapat mencapai keberhasilan diversifikasi ekspor dan menganalisis pengaruh diversifikasi ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi negara-negara di kawasan ASEAN. Negaranegara yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah enam negara anggota ASEAN yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam dan Kamboja. Analisis kualitatif terkait kebijakan diversifikasi ekspor menggunakan data lima negara yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, Kamboja dan Vietnam. Sedangkan, pada analisis kuantitatif menggunakan data empat negara yaitu Indonesia, Singapura, Malaysia dan Thailand dengan tahun pengamatan sebanyak 21 tahun, mulai dari tahun 1994 hingga 2014. Adapun variabel yang digunakan pada analisis kuantitatif model panel VECM adalah variabel pertumbuhan PDB per kapita, jumlah tenaga kerja, jumlah investasi menggunakan proksi gross capital formation, indeks diversifikasi ekspor horisontal menggunakan proksi dari Hirschman-Herfindahl dan indikator diversifikasi ekspor vertikal menggunakan proksi tingkat teknologi ekspor (percentage of manufactured exports). Hasil analisis kualitatif menunjukkan bahwa kebijakan diversifikasi ekspor baik secara vertikal maupun horisontal di ASEAN umumnya diterapkan melalui beberapa mekanisme kebijakan yaitu dengan meningkatkan nilai tambah produk agar dapat bertransformasi menjadi produk yang memiliki nilai jual lebih tinggi, memperluas negara tujuan ekspor ke wilayah-wilayah yang tidak terkena dampak besar saat krisis terjadi, memberikan kredit ekspor, memberikan insentif pajak bagi investor dan menetapkan berbagai standardisasi agar produk ekspor yang dihasilkan memiliki kualitas tinggi dan diterima di pasar internasional. Berdasarkan hasil analisis kuantitatif, sesuai dengan teori pertumbuhan Solow, proksi dari input-input produksi yaitu variabel jumlah tenaga kerja dan variabel jumlah investasi di ASEAN memiliki pengaruh yang signifikan positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Peningkatan jumlah tenaga kerja dan investasi menunjukkan kapasitas produksi output suatu negara sedang tumbuh positif. Kemudian pada indikator-indikator diversifikasi ekspor, indikator diversifikasi ekspor horisontal yang dapat dilihat berdasarkan konsentrasi negara tujuan ekspor juga berpengaruh signifikan positif terhadap pertumbuhan ekonomi di ASEAN. Sedangkan pada indikator diversifikasi ekspor vertikal yang diamati melalui pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan nilai tambah produk ekspor, semua negara di ASEAN dinilai cukup berhasil dalam memanfaatkannya untuk memacu pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan hasil analisis dalam penelitian ini, negaranegara di ASEAN perlu menerapkan kebijakan diversifikasi ekspor horisontal lebih intensif daripada kebijakan diversifikasi ekspor vertikal karena nilai elastisitas diversifikasi ekspor horisontal lebih besar daripada nilai elastisitas diversifikasi ekspor secara vertikal.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcEconomicsid
dc.subject.ddcEconomic growthid
dc.subject.ddc2014id
dc.subject.ddcASEANid
dc.titleDampak Diversifikasi Ekspor Horisontal Dan Vertikal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Negara-Negara Anggota Aseanid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordASEANid
dc.subject.keyworddiversifikasi eksporid
dc.subject.keywordpertumbuhan ekonomiid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record