dc.description.abstract | Produksi yang masih rendah dan serangan penyakit merupakan
permasalahan utama dalam budidaya tomat. Penyakit yang banyak menyerang
tanaman tomat dan menyebabkan kehilangan hasil yang cukup tinggi adalah layu
bakteri yang disebabkan oleh Ralstonia solanacearum. Salah satu upaya yang
dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut adalah menanam varietas
berdaya hasil tinggi dan tahan penyakit layu bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk
memperoleh informasi mengenai parameter genetik, daya gabung, heterosis,
interaksi genetik dan lingkungan di dua lingkungan, dan ketahanan terhadap
penyakit layu bakteri pada tetua dan populasi hibrida hasil persilangan antar
genotipe tomat lokal.
Penelitian terdiri atas beberapa percobaan yaitu analisis genetik pada
populasi hibrida tomat di dataran rendah dan dataran tinggi, analisis interaksi
genetik dan lingkungan terhadap hasil di dua lingkungan, dan seleksi ketahanan
terhadap layu bakteri pada tetua dan hibrida hasil persilangan setengah dialel
genotipe tomat lokal. Materi genetik yang digunakan yaitu empat genotipe tomat
lokal sebagai tetua dan enam F1 hasil persilangan setengah dialel. Empat tetua
yang digunakan yaitu Kudamati-1, Ranti, Aceh-5, dan Lombok-4. Kudamati-1
berasal dari Ambon, Ranti berasal dari Situbondo, Aceh-5 berasal dari Aceh, dan
Lombok-4 berasal dari Lombok. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan
Leuwikopo Institut Pertanian Bogor, Dramaga, Bogor (± 196 m dpl) dan di Kebun
Percobaan Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa), Lembang
(±1 250 m dpl).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat keragaman pada tetua dan
hibrida yang digunakan dalam penelitian. Pengujian di dua lingkungan
menunjukkan bahwa tomat yang diuji di dataran tinggi memiliki keragaan lebih
baik dan produksi lebih tinggi. Aceh-5 Lombok-4 memiliki produksi tinggi di
dataran rendah dan dataran tinggi jika dibandingkan hibrida lain yang diuji.
Pendugaan terhadap daya gabung di masing-masing lokasi menunjukkan bahwa
Aceh-5 Lombok-4 memiliki daya gabung khusus tinggi untuk panjang buah,
diameter buah, jumlah buah, dan bobot buah. Aceh-5 Lombok-4 juga memiliki
nilai heterosis tinggi untuk karakter jumlah dan bobot buah per tanaman.
Hasil pengujian ketahanan terhadap penyakit layu bakteri di dataran rendah
menunjukkan bahwa terdapat dua hibrida tahan yaitu Kudamati-1 Aceh-5 dan
Aceh-5 Lombok-4. Diantara hibrida yang diuji, Aceh-5 Lombok-4 dapat
direkomendasikan untuk dikembangkan menjadi varietas hibrida berdaya hasil
tinggi dan tahan terhadap layu bakteri di dataran rendah atau dataran tinggi. | id |