Show simple item record

dc.contributor.advisorSitanggang, Imas Sukaesih
dc.contributor.advisorBarus, Baba
dc.contributor.authorSutjipto, Suci Sri Utami
dc.date.accessioned2017-01-30T07:41:46Z
dc.date.available2017-01-30T07:41:46Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/82746
dc.description.abstractPemanfaatan air tanah dalam jangka panjang akan mengakibatkan sejumlah dampak negatif pada sumber air tanah dan lingkungan, seperti penurunan tingkat air tanah, intrusi air laut, penurunan tanah serta kelangkaan air tanah. Selain itu, penggunaan air tanah juga secara langsung mempengaruhi pola konsumsi Pelanggan PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) Kota Bogor. Untuk mengetahui kecenderungan masyarakat dalam memanfaatkan Air Bawah Tanah (ABT), diperlukan analisis terhadap pola data hasil pemakaian ABT di setiap keypoint. Keypoint adalah titik koordinat lokasi masyarakat pengguna ABT. Data keypoint ini diperoleh dari Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bogor dan Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Pakuan (PDAM TPKB) Kota Bogor. Atribut-atribut yang terdapat pada keypoint seperti id pelanggan dan lokasi pelanggan akan dimanfaatkan untuk mencari pola pemakaian dan penyebaran kepemilikan ABT. Dari pola yang didapat diharapkan dapat diketahui atribut mana saja yang berpengaruh terhadap kecenderungan masyarakat dalam memanfaatkan ABT, terutama untuk masyarakat yang sudah menjadi pelanggan PDAM. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menentukan karakteristik pelanggan yang memanfaatkan ABT sehingga dapat menganalisis potensi penggunaan ABT pada pelanggan PDAM menggunakan pendekatan spatial association rule mining. Metodologi penelitian yang dilakukan terdiri atas tiga tahap utama. Tahap pertama adalah praproses data spasial. Tahap kedua adalah spatial association rule mining yang meliputi penentuan aturan asosiasi kepemilikan ABT menggunakan algoritme apriori, dilanjutkan dengan penentuan karakteristik pemilik ABT berdasarkan aturan asosiasi. Tahap ketiga adalah analisis potensi penggunaan ABT. Penerapan algoritme apriori menghasilkan 597 aturan pada minimum support 10% dan minimum confidence 80%. Maka, berdasarkan aturan dengan minimum support 60% dan minimum support 80% diperoleh jumlah potensi yang sama yaitu 53 362 (41.27%) pelanggan PDAM yang berpotensi menggunakan ABT, dengan karateristik merupakan pelanggan aktif PDAM yang tagihan rekening air setiap bulannya tidak lebih dari Rp. 53.358 dan tidak dekat dengan sungai. Sedangkan sebaran pelanggan PDAM yang kemungkinan memanfaatkan ABT berdasarkan aturan minimum support 60% dan minimum support 80% sebagian besar tersebar di beberapa kelurahan, di antaranya Kelurahan Bantarjati (4186 pelanggan), Kelurahan Baranangsiang (3019 pelanggan), Kelurahan Empang (2044 pelanggan), Kelurahan Curug Mekar (1869 pelanggan), Kelurahan Katulampa (1628 pelanggan), Kelurahan Cibogor (1421 pelanggan), Kelurahan Bondongan (1212 pelanggan), Kelurahan Menteng (1150 pelanggan), Kelurahan Pasir Jaya (1067 pelanggan), dan Kelurahan Gudang (1024 pelanggan).id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcComputerid
dc.subject.ddcComputer programmingid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcBogor-JABARid
dc.titleAnalisis Potensi Penggunaan Sumber Air Bawah Tanah Terhadap Penggunaan Air Pdam Menggunakan Spatial Association Rule Miningid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordair bawah tanahid
dc.subject.keywordalgoritme aprioriid
dc.subject.keywordspatial association rule miningid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record