Show simple item record

dc.contributor.advisorSudadi, Untung
dc.contributor.advisorHartono, Arief
dc.contributor.advisorNugroho, Budi
dc.contributor.authorRamadhan, Laode Muhammad Asdiq Hamsin
dc.date.accessioned2017-01-30T07:29:05Z
dc.date.available2017-01-30T07:29:05Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/82711
dc.description.abstractPada tanah sawah, kadar fraksi-fraksi fosfor (P), yang merupakan salah satu faktor penentu produksi padi sawah, antara lain terkait dengan Indeks Pertanaman (IP) dan kondisi penggenangan. Keduanya ditentukan oleh ketersediaan air dan pengelolaannya. Nilai IP menunjukkan berapa kali dalam setahun lahan sawah dibudidayakan untuk produksi padi sawah. Kondisi penggenangan terutama terkait dengan tinggi dan lama penggenangan. Peningkatan IP tidak selalu diikuti secara linier oleh peningkatan dosis amelioran dan pupuk per tahun. Dosis per musim tanam pada IP 100% dapat berbeda dari pada IP 300%, yang antara lain bergantung kepada ketersediaan amelioran dan pupuk serta daya beli petani. Peningkatan tinggi dan lama penggenangan juga tidak selalu diikuti peningkatan kadar air tanah pada kondisi lapang (KAL). Fakta di lapang menunjukkan lahan sawah dapat dijumpai dalam berbagai kondisi penggenangan, yaitu tidak tergenang, macak-macak atau tergenang, bergantung kepada praktik pengelolaan air oleh petani. Dosis ameliorasi dan pemupukan serta KAL juga mempengaruhi dinamika sifat kimia tanah sawah yang lainnya, yaitu antara lain potensial reduksi-oksidasi (Eh), pH, daya hantar listrik (DHL), kadar ion-ion yang bersifat redoks seperti besi (Fe) dan fraksi P. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pengaruh KAL setelah penggenangan 7, 9, 11 dan 13 minggu serta aplikasi jerami dan pupuk P pada tanah sawah dengan IP 100%, 200% dan 300% terhadap dinamika fraksi P, sifat kimia tanah lainnya dan produksi padi sawah. Lima contoh tanah komposit diambil dari setiap lahan sawah petani dengan IP 100%, 200% dan 300% di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor pada 4 periode penggenangan. Kelembaban lapang dari keseluruhan 60 contoh tanah tersebut dipertahankan dengan cara disimpan dalam wadah kedap udara dan cahaya hingga dan selama analisis di laboratorium. Sifat kimia tanah yang dievaluasi meliputi Eh (H2O 1:2,5; Eh meter), pH (H2O 1:2,5; pH meter), DHL (soil paste; H2O 1:2,5; EC meter), Feterlarut (soil paste, H2O 1:2,5; AAS) dan Corganik (Corg) (Walkley & Black). Fraksionasi P dilakukan dengan metode Tiessen dan Moir (2008) yang dimodifikasi, yaitu dilakukan penggantian resin dengan aquadest dan tidak dilakukan analisis Presidual sehingga diperoleh 5 fraksi, yaitu PH2O, PNaHCO3- inorganik (Pi), PNaHCO3-organik (Po), PNaOH-Pi, PNaOH-Po dan PHCl. Data hasil penelitian disajikan dalam bentuk grafik X-Y hubungan antara sifat kimia dan kadar fraksifraksi P tanah sebagai ordinat dengan KAL pada masa penggenangan 7-13 minggu yang diurutkan dari nilai terendah ke tinggi sebagai absis pada kondisi IP 100%, 200% dan 300%. Analisis data juga dilakukan untuk menentukan persamaan regresi linier sederhana dan berganda serta korelasi antara fraksi-fraksi P dan produksi padi sawah sebagai variabel terikat (Y) dengan Eh, pH, DHL, Feterlarut dan Corg sebagai variabel bebas (X1, X2, …, Xn). Pada masa penggenangan 7, 9, 11 dan 13 minggu, kisaran KAL (%) pada tanah sawah IP 100% (40-52) < IP 200% (80.3-83.6) ≈ IP 300% (80-101). Nilai Eh, pH dan DHL serta kadar Feterlarut, Corg, PNaHCO3-Po dan PNaOH-Po pada IP 100% cenderung menurun, sedangkan PH2O, PNaHCO3-Pi, PNaOH-Pi dan PHCl cenderung meningkat dengan peningkatan KAL. Kecuali DHL, PNaOH-Pi dan PNaOH-Po, kadar fraksi P dan sifat kimia yang lainnya pada IP 200% dan 300% menunjukkan tren perubahan yang selaras karena KAL keduanya yang relatif sama. Berdasarkan analisis regresi linier, dinamika fraksi-fraksi P pada ketiga IP tanah sawah terutama ditentukan oleh dinamika kadar Corg. Kadar fraksi Pi pada IP 100% meningkat dengan menurunnya Corg. Penurunan Corg dan peningkatan DHL pada IP 200% secara simultan dan nyata diikuti oleh peningkatan fraksi Po (R2=0.42, p=0.01*, n=18). Pada IP 300%, penurunan Eh dan Feterlarut serta peningkatan Corg secara simultan dan sangat nyata meningkatkan fraksi Pi (R2= 0.72, p=0.00**, n=18). Penurunan dosis P2O5 dan peningkatan dosis jerami secara simultan dan sangat nyata menurunkan Eh (R2=0.66, p=0.00**, n=58). Hal ini mengindikasikan bahwa dosis P2O5 sudah cukup, khususnya pada IP 100%, sedangkan dosis jerami dapat ditingkatkan untuk meningkatkan efisiensi pemupukan P. Cukup tersedianya P, khususnya fraksi Po, juga ditunjukkan oleh persamaan PNaHCO3-Po+PNaOH-Po = -208.93 + 2.62 P2O5 + 3.61 KAL. Dari beberapa faktor produksi yang dievaluasi, yaitu dosis P2O5 dan jerami, KAL, kadar fraksifraksi P dan sifat kimia lainnya, faktor yang paling berpengaruh dan sangat nyata terhadap produksi padi sawah adalah dosis jerami (r=0.98, p=0.00**, n=58). Produksi akan meningkat 0.1 ton/ha/musim apabila dosis jerami ditingkatkan 100 kg/ha/musim.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.titleDinamika Fraksi Fosfor Dan Sifat Kimia Tanah Sawah Terkait Indeks Pertanaman Padi Sawah Dan Kondisi Penggenanganid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordfraksionasi P tanahid
dc.subject.keywordjerami padiid
dc.subject.keywordkadar air lapang tanahid
dc.subject.keywordpupuk Pid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record