dc.description.abstract | Peningkatan prevalensi penyakit kanker di Indonesia dapat dipengaruhi
oleh beberapa faktor, diantaranya faktor pola konsumsi, gaya hidup dan aktivitas
fisik. Konsumsi daging olahan adalah salah satu faktor yang sering diasumsikan
berkaitan dengan peningkatan risiko kanker. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis hubungan pola konsumsi pangan hewani berbahan pengawet dan
faktor-faktor risiko utama lainnya terhadap prevalensi kanker di Indonesia
berdasarkan data yang diperoleh dari tahun 2013,.
Data yang digunakan berupa data sekunder RISKESDAS 2013 dari Pusat
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI, dengan
desain studi kasus kontrol. Populasi kasus adalah 90 orang penderita kanker dan
populasi kontrol adalah 90 orang bukan kanker yang dipilih secara acak. Profil
responden dianalisis dengan metode univariat. Hubungan faktor-faktor risiko
terhadap kanker dianalisis dengan analisis bivariat dan penentuan faktor risiko
menggunakan analisis multivariat. Analisis sensitivitas dan spesifitas menunjukkan
bahwa usia rentan berisiko kanker adalah ≥ 46 tahun.
Pola konsumsi daging olahan berhubungan nyata terhadap prevalensi kanker.
Risiko responden yang sering mengonsumsi daging olahan terprediksi sebesar
1.25 kali dibandingkan yang tidak mengonsumsi. Faktor konsumsi sayur dan
konsumsi buah berhubungan nyata terhadap kanker. Konsumsi sayur dapat
mengurangi risiko sebesar 0.509 kali dan konsumsi buah dapat mengurangi risiko
sebesar 0.365 kali. Faktor risiko gaya hidup (aktivitas fisik dan merokok)
berpengaruh nyata terhadap kanker. Hasil analisis multivariat menunjukkan
bahwa faktor risiko umur, jenis kelamin dan konsumsi daging olahan
berhubungan nyata terhadap kanker. Kanker merupakan penyakit multifaktorial.
Pengaturan pola makan yang seimbang, gaya hidup yang sehat dan aktivitas yang
cukup dapat mengurangi prevalensi kanker. | id |