dc.description.abstract | Pada akhir tahun 2015 menjadi awal diberlakukannya Masyarakat Ekonomi
ASEAN (MEA). MEA merupakan kelanjutan dari ASEAN Free Trade Agreement
(AFTA) yang merupakan kerjasama perdagangan bebas di kawasan Asia
Tenggara. Kerjasama AFTA tidak hanya mendorong peningkatan volume
perdagangan, tetapi juga aliran Foreign Direct Investment (FDI) ke negara-negara
ASEAN. Masuknya FDI diharapkan dapat memberikan dampak meningkatnya
kesempatan kerja di negara-negara ASEAN.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Foreign Direct
Investment (FDI) dan AFTA terhadap kesempatan kerja sektoral di ASEAN 5.
Penelitian ini difokuskan pada lima sektor ekonomi utama yaitu pertanian,
pertambangan, manufaktur, konstruksi dan jasa. Penelitian ini menggunakan
metode panel data dengan model FEM (Fixed Effect Model). Variabel yang
digunakan antara lain kesempatan kerja sebagai variabel endogen, sementara FDI,
PDB, upah dan AFTA sebagai variabel eksogen. Data cross-section yang
digunakan dalam penelitian ini merupakan negara-negara ASEAN 5 yang terdiri
dari Filipina, Indonesia, Malaysia, Thailand dan Vietnam dengan tahun
pengamatan sebanyak 9 tahun, mulai dari tahun 2006 hingga 2014.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa FDI, PDB, upah dan AFTA
memberikan dampak yang berbeda di masing-masing sektor. FDI hanya
memberikan dampak positif terhadap kesempatan kerja di sektor jasa. Sementara
PDB memberikan dampak positif terhadap kesempatan kerja sektor manufaktur,
konstruksi dan jasa. Sedangkan PDB di sektor pertanian dan pertambangan
memberikan dampak negatif terhadap kesempatan kerja. Tingkat upah berdampak
positif terhadap kesempatan kerja di sektor pertambangan dan pertanian. Dan
kerjasama AFTA yang berlangsung di tahun 2010 memberikan dampak positif
terhadap kesempatan kerja di sektor manufaktur dan pertambangan.
Foreign Direct Investment merupakan salah satu faktor untuk mengatasi
permasalahan ketenagakerjaan di ASEAN 5 terutama di sektor jasa. Sementara
PDB menjadi variabel penting dalam meningkatkan kesempatan kerja ASEAN 5
di sektor manufaktur, konstruksi dan jasa. Kebijakan kenaikan upah dapat
diterapkan pemerintah pada sektor pertanian dan pertambangan karena memiliki
dampak positif terhadap kesempatan kerja. Kerja sama AFTA yang telah
berlangsung merupakan kebijakan yang tepat bagi ASEAN 5 untuk mendorong
pertumbuhan ekonomi di sektor pertambangan dan manufaktur sehingga
berdampak pada peningkatan permintaan tenaga kerja di sektor tersebut. | id |