Show simple item record

dc.contributor.advisorOktaviani, Rina
dc.contributor.advisorPurnamadewi., Yeti Lis
dc.contributor.authorIlhamdi
dc.date.accessioned2017-01-30T07:28:00Z
dc.date.available2017-01-30T07:28:00Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/82703
dc.description.abstractPada akhir tahun 2015 menjadi awal diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). MEA merupakan kelanjutan dari ASEAN Free Trade Agreement (AFTA) yang merupakan kerjasama perdagangan bebas di kawasan Asia Tenggara. Kerjasama AFTA tidak hanya mendorong peningkatan volume perdagangan, tetapi juga aliran Foreign Direct Investment (FDI) ke negara-negara ASEAN. Masuknya FDI diharapkan dapat memberikan dampak meningkatnya kesempatan kerja di negara-negara ASEAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Foreign Direct Investment (FDI) dan AFTA terhadap kesempatan kerja sektoral di ASEAN 5. Penelitian ini difokuskan pada lima sektor ekonomi utama yaitu pertanian, pertambangan, manufaktur, konstruksi dan jasa. Penelitian ini menggunakan metode panel data dengan model FEM (Fixed Effect Model). Variabel yang digunakan antara lain kesempatan kerja sebagai variabel endogen, sementara FDI, PDB, upah dan AFTA sebagai variabel eksogen. Data cross-section yang digunakan dalam penelitian ini merupakan negara-negara ASEAN 5 yang terdiri dari Filipina, Indonesia, Malaysia, Thailand dan Vietnam dengan tahun pengamatan sebanyak 9 tahun, mulai dari tahun 2006 hingga 2014. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa FDI, PDB, upah dan AFTA memberikan dampak yang berbeda di masing-masing sektor. FDI hanya memberikan dampak positif terhadap kesempatan kerja di sektor jasa. Sementara PDB memberikan dampak positif terhadap kesempatan kerja sektor manufaktur, konstruksi dan jasa. Sedangkan PDB di sektor pertanian dan pertambangan memberikan dampak negatif terhadap kesempatan kerja. Tingkat upah berdampak positif terhadap kesempatan kerja di sektor pertambangan dan pertanian. Dan kerjasama AFTA yang berlangsung di tahun 2010 memberikan dampak positif terhadap kesempatan kerja di sektor manufaktur dan pertambangan. Foreign Direct Investment merupakan salah satu faktor untuk mengatasi permasalahan ketenagakerjaan di ASEAN 5 terutama di sektor jasa. Sementara PDB menjadi variabel penting dalam meningkatkan kesempatan kerja ASEAN 5 di sektor manufaktur, konstruksi dan jasa. Kebijakan kenaikan upah dapat diterapkan pemerintah pada sektor pertanian dan pertambangan karena memiliki dampak positif terhadap kesempatan kerja. Kerja sama AFTA yang telah berlangsung merupakan kebijakan yang tepat bagi ASEAN 5 untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor pertambangan dan manufaktur sehingga berdampak pada peningkatan permintaan tenaga kerja di sektor tersebut.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.titlePengaruh Foreign Direct Investment Dan Afta Terhadap Kesempatan Kerja Sektoral Di Asean 5id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordFDIid
dc.subject.keywordPDBid
dc.subject.keywordupahid
dc.subject.keywordkesempatan kerjaid
dc.subject.keyworddata panelid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record