Show simple item record

dc.contributor.advisorWinandi, Ratna
dc.contributor.advisorJahroh, Siti
dc.contributor.authorAzhara, Dina
dc.date.accessioned2017-01-30T07:25:44Z
dc.date.available2017-01-30T07:25:44Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/82692
dc.description.abstractJawa Barat merupakan sentra produksi ikan bandeng di Indonesia. Produksi ikan bandeng di Jawa Barat mencapai 74 680 ton pada tahun 2012. Produksi ikan bandeng di Indonesia didominasi oleh petani kecil (smallholder) dimana petani kecil memiliki posisi tawar menawar yang lemah dalam pemasaran ikan bandeng. Selain itu, harga bandeng di tingkat konsumen yang belum ditransmisikan dengan baik pada harga bandeng di tingkat petani menandakan pemasaran belum efisien. Efisiensi pemasaran ikan bandeng dapat dilihat dengan menganalisis pemasaran dengan pendekatan struktur, perilaku dan kinerja pasar ikan bandeng. Struktur pasar ikan bandeng melihat seberapa banyak petani dan lembaga pemasaran ikan bandeng (pedagang atau pengolah) yang terlibat dalam pasar ikan bandeng, dan bagaimana posisi setiap lembaga tersebut dalam pasar. Jika petani atau pedagang ikan bandeng memiliki market power yang cukup besar maka dengan mudah dapat mempengaruhi harga jual ikan bandeng di pasar, hal ini terkait juga dengan jumlah pedagang yang terlibat pada proses penjualan, apabila hanya terdapat sedikit pedagang pengumpul maka petani cenderung tidak memiliki pilihan saat menjual ikan bandeng yang diproduksi. Sedangkan perilaku pasar ikan bandeng terlihat dari bagaimana hubungan antar petani atau pedagang ikan bandeng, hubungan pedagang ikan bandeng dengan pembeli dan pemasok, serta strategi dari petani maupun pedagang dalam menjalankan fungsi pemasaran ikan bandeng. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemasaran ikan bandeng di Jawa Barat melalui pendekatan struktur, perilaku dan kinerja pasar dan menganalisis efisiensi pemasaran ikan bandeng di Jawa Barat Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur pasar bandeng di tingkat pedagang besar memiliki konsentrasi yang cukup tinggi dilihat dari nilai CR4 mendekati 50 persen. Selain itu, dilihat dari nilai CR8, konsentrasi pasar ikan bandeng juga tinggi. Pasar bandeng tidak memiliki hambatan yang signifikan untuk masuk dilihat dari nilai MES 6.8 persen. Ada enam saluran pemasaran bandeng di Jawa Barat, di mana agen pemasaran yang terlibat termasuk petani, pedagang pengumpul desa, pedagang, pengecer dan prosesor. Margin pemasaran tertinggi ditemukan pada saluran 2 (petani-pedagang pengumpul desa-pedagang besar-pengecer). Berdasarkan analisis integrasi pasar antara harga ikan bandeng di tingkat petani Jawa Barat dengan harga ikan bandeng di tingkat konsumen di Jakarta pada jangka pendek, perubahan harga tidak berpengaruh signifikan. Hal ini berarti perubahan harga bandeng di tingkat konsumen tidak mempengaruhi harga bandeng di tingkat petani. Namun, dalam integrasi pasar ikan bandeng dalam jangka panjang, variabel harga signifikan. Hal ini menandakan bahwa perubahan harga bandeng di tingkat konsumen di Jakarta mempengaruhi harga yang diterima petani bandeng di Jawa Barat dalam jangka panjang.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAgricultural Economicsid
dc.subject.ddcMarketingid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleStruktur, Perilaku Dan Kinerja Pemasaran Ikan Bandeng Di Jawa Barat.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordEfisiensi pemasaranid
dc.subject.keywordinefisiensi pasarid
dc.subject.keywordintegrasi pasarid
dc.subject.keywordkonsentrasi pasarid
dc.subject.keywordperikananid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record