Keanekaragaman Polen Dari Beberapa Spesies Stingless Bee Pada Perkebunan Kelapa Sawit Dan Karet
View/ Open
Date
2016Author
Ramadani, Rosi Fitri
Raffiudin, Rika
Ariyanti, Nunik Sri
Metadata
Show full item recordAbstract
Perkebunan kelapa sawit dan karet merupakan perkebunan monokultur yang paling banyak ditemukan dan paling potensial di Indonesia. Akan tetapi, kedua perkebunan ini mengakibatkan semakin berkurangnya keanekaragaman vegetasi, terjadinya perubahan faktor biotik dan abiotik lingkungan. Hasil penelitian terdahulu menunjukkan bahwa keanekaragaman serangga polinator lebih tinggi di perkebunan kelapa sawit dari pada perkebunan karet. Penelitian ini bertujuan menganalisis: 1. perilaku mencari polen stingless bee pada perkebunan kelapa sawit dan karet, 2. korelasi antara perilaku mencari polen dengan faktor lingkungan, dan 3. keanekaragaman polen dari tungkai stingless bee pada perkebunan kelapa sawit dan karet.
Eksplorasi sarang stingless bee dilakukan di sekitar Hutan Harapan. Sarang dan semua anggota koloni dimasukkan ke dalam kotak pengamatan dan masing-masing dua koloni diletakkan pada dua lokasi pengamatan yaitu perkebunan kelapa sawit dan karet. Lebah diadaptasi selama ±8 hari. Pengamatan perilaku mencari polen lebah dilakukan dengan menghitung jumlah individu yang kembali ke sarang tanpa membawa polen dan individu yang membawa polen. Penghitungan dilakukan selama 10 menit dengan interval waktu 10 menit, selama 10 hari untuk masing-masing lokasi pengamatan. Selama pengamatan perilaku mencari polen dilakukan juga pengukuran faktor lingkungan yaitu suhu, kelembapan dan intensitas cahaya. Suhu dan kelembapan diukur dengan menggunakan thermo-hygrometer dan intensitas cahaya dengan menggunakan lux meter. Pengambilan sampel polen dari tungkai lebah dilakukan pada hari ke 8, 9 dan 10 pengamatan perilaku mencari polen. Lebah yang membawa polen ditangkap dengan menggunakan insect net pada jam 8.00-11.00 WIB untuk lokasi perkebunan kelapa sawit serta pukul 14.00-15.00 WIB pada perkebunan karet. Polen yang dibawa pada tungkai lebah diambil dengan menggunakan pinset dan disimpan pada tabung 1.5 mL. Sampel polen dipreparasi dengan metode acetolysis dan diamati menggunakan mikroskop. Polen dari bunga yang sedang mekar di sekitar lokasi pengamatan juga dikoleksi bersamaan dengan koleksi herbarium sebagai bahan acuan untuk mengidentifikasi polen dari tungkai lebah.
Setelah dilakukan identifikasi stingless bee, dapat diketahui bahwa spesies yang diamati pada perkebunan kelapa sawit adalah Lepidotrigona terminata dan Sundatrigona moorei sedangkan spesies yang diamati pada perkebunan karet adalah L. terminata dan Tetragonula drescheri. Berdasaran hasil penelitian disimpulkan bahwa kedua koloni yang diamati pada perkebunan kelapa sawit memperlihatkan aktivitas mencari polen tinggi pada pagi sampai siang hari (08.00-12.00 WIB). Pada perkebunan karet perilaku mencari polen L. terminata tinggi pada siang hari (14.00 WIB), dan hanya sedikit individu T. drescheri yang kembali ke sarang membawa polen. Analisis korelasi menunjukkan bahwa perilaku mencari polen L. terminata dan T. drescheri berkorelasi positif dengan suhu dan intensitas cahaya tetapi berkorelasi negatif dengan kelembapan. Sedangkan perilaku mencari polen S. moorei berkorelasi positif dengan semua
v
faktor lingkungan. Hasil identifikasi polen menunjukkan bahwa lebah yang diamati pada perkebunan kelapa sawit yaitu L. terminata mengoleksi polen dari tiga genus dalam tiga famili yaitu Anacardiaceae, Asteraceae dan Verbenaceae. Sundatrigona moorei mengoleksi polen dari sembilan genus dalam delapan famili yaitu Anacardiaceae, Apocynaceae, Arecaceae, Asteraceae, Capparaceae, Euphorbiaceae, Melastomataceae dan Solanaceae. Sedangkan lebah yang diamati pada perkebunan karet yaitu L. terminata mengoleksi polen hanya dari satu genus dari famili Euphorbiaceae dan T. drescheri mengoleksi polen dari dua genus dalam dua famili yaitu Arecaceae dan Euphorbiaceae.