Faktor-Faktor Penentu Kinerja Keuangan Usaha Ayam Pedaging Di Kota Kendari.
View/ Open
Date
2016Author
Padangaran, Normal Bivariant
Rachmina, Dwi
Fariyanti, Anna
Metadata
Show full item recordAbstract
Salah satu sub sektor usaha yang potensial dikembangkan yaitu sub sektor peternakan. Hasil utama subsektor peternakan yaitu daging. Daging unggas khususnya ayam pedaging memberikan kontribusi besar dalam pemenuhan daging nasional. Kota Kendari sebagai salah satu daerah otonom yang memiliki potensi cukup besar untuk menumbuhkan usaha kecil juga terus melakukan upaya untuk menumbuhkan usaha peternakan ayam pedaging di wilayahnya. Upaya yang telah dilaksanakan antara lain pembentukan kelompok peternak, pemberian bantuan modal serta pembinaan teknis bagi peternak oleh pemerintah kota dalam beberapa tahun terakhir. Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Kendari mencatat bahwa upaya untuk menumbuhkan usaha ayam pedaging belum menunjukkan hasil yang sesuai dengan harapan. Data menunjukkan bahwa baik jumlah pengusaha ayam pedaging maupun jumlah ayam pedaging yang diusahakan di Kota Kendari dalam 6 tahun terakhir perkembangannya relatif lambat dan tidak meningkat secara signifikan dari tahun ke tahun. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis kinerja keuangan usaha ayam pedaging di Kota Kendari; (2) menganalisis faktor-faktor yang menentukan kinerja keuangan usaha ayam pedaging di Kota Kendari; dan (3) menganalisis pengaruh perubahan harga input produksi dan output usaha ayam pedaging terhadap kinerja keuangan usaha ayam pedaging di Kota Kendari.
Penelitian ini dilakukan di wilayah Kota Kendari yang dipilih secara sengaja dengan pertimbangan bahwa Kota Kendari merupakan sentra produksi ayam pedaging di Sulawesi Tenggara. Pengambilan data, pengolahan data, dan analisis data dilakukan pada bulan Juni 2015 hingga Februari 2016. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini melalui kuesioner terhadap 72 peternak ayam pedaging, sedangkan teknik pengambilan responden yaitu dengan mengambil seluruh jumlah populasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan metode analisis rasio keuangan, analisis jalur (Path Analysis), dan analisis sensitivitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja keuangan usaha ayam pedaging di Kota Kendari rata-rata sehat yang ditandai dengan nilai rasio likuiditas dan rasio profitabilitas yang cukup tinggi, sedangkan nilai untuk rasio aktivitas masih di bawah standar ideal yang ditetapkan. Hal ini terjadi karena jumlah dana yang tersimpan dalam kas cukup besar sehingga penggunaannya tidak dimaksimalkan. Berbeda dengan nilai rasio likuiditas yang cukup tinggi disebabkan oleh rendahnya kewajiban lancar yang harus dibayarkan oleh masing-masing peternak usaha ayam pedaging dan nilai rasio profitabilitas yang cukup tinggi juga menunujukkan bahwa usaha ayam pedaging ini menguntungkan.
Hasil analisis jalur menunjukkan bahwa rasio likuiditas, rasio aktivitas dan rasio profitabilitas usaha dipengaruhi oleh jumlah produksi, rasio ekuitas, dan tingkat pengalaman berusaha peternak. Jumlah produksi, rasio ekuitas, dan tingkat pengalaman berusaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap rasio likuiditas, dimana rasio ekuitas merupakan faktor yang dominan pengaruhnya terhadap rasio
likuiditas. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar tingkat modal sendiri maka tingkat hutang usaha juga semakin rendah.
Jumlah produksi dan tingkat pengalaman berusaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap rasio aktivitas, sedangkan rasio ekuitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap rasio aktivitas. Hal ini menunjukkan bahwa pelaku usaha tidak melakukan ekspansi atau perluasan usaha yang dapat menambah kapasitas produksi sehingga meskipun modal terus bertambah namun kapasitas produksi tidak ditingkatkan maka efisiensi penggunaan aset tidak akan meningkat tapi akan menurun. Faktor tingkat pengalaman berusaha merupakan faktor dominan yang mempengaruhi rasio aktivitas, hal ini menunjukkan bahwa dengan tingkat pengalaman yang tinggi maka tingkat pengelolaan aset usaha juga semakin baik.
Jumlah produksi, rasio ekuitas, dan tingkat pengalaman berusaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap rasio profitabilitas. Hal ini menunjukkan bahwa ketiga faktor tersebut terbukti meningkatkan profitabilitas usaha. Faktor dominan yang mempengaruhi rasio profitabilitas adalah jumlah produksi. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah produksi menentukan besar kecilnya nilai produksi total yang digunakan dalam perhitungan profitabilitas usaha.
Pengaruh faktor eksternal yang menyebabkan kenaikan harga input maupun penurunan harga output akan menyebabkan makin rendahnya laba usaha. Namun demikian, faktor tersebut tidak menjadi faktor yang sensitif dalam usaha ayam pedaging. Hal ini disebabkan oleh masih besarnya tingkat laba yang diperoleh oleh pertenak yakni di atas upah rata-rata minimum Provinsi Sulawesi Tenggara. Faktor yang sensitif dalam usaha ayam pedaging adalah populasi ayam yang dipelihara. Oleh sebab itu para peternak perlu meningkatkan kapasitas produksinya atau melakukan perluasan usaha sehingga penggunaan aset lebih efisien dan laba yang dihasilkan juga semakin besar.
Collections
- MT - Economic and Management [2877]