Show simple item record

dc.contributor.advisorFariyanti, Anna
dc.contributor.advisorRifin, Amzul
dc.contributor.authorRasoki, Timbul
dc.date.accessioned2017-01-30T07:18:37Z
dc.date.available2017-01-30T07:18:37Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/82655
dc.description.abstractBawang merah merupakan komoditas sayuran unggulan nasional yang selalu menjadi perhatian para pemangku kepentingan terkait keragaan produksi dan konsumsinya. Di sisi lain, kesenjangan produksi dan konsumsi masih sering terjadi dari sisi kuantitas maupun dari sisi waktu, sehingga menyebabkan impor bawang merah terus terjadi. Musim tanam bawang merah umumnya dilakukan pada musim kemarau, sehingga pada musim hujan produksi menjadi fluktuatif yang berdampak terjadinya fluktuasi harga yang sangat cepat. Permasalahan lainnya pada bawang merah juga dihadapkan pada kendala ketersediaan benih bermutu saat dibutuhkan petani dengan harga terjangkau. Pasokan benih melalui produksi benih bersertifikat masih sangat rendah dibandingkan dengan non sertifikat. Diskontinuitas produksi dan fluktuasi harga mengindikasikan masih adanya permasalahan rantai pasok bawang merah baik untuk konsumsi maupun benih. Kabupaten Brebes, sebagai sentra utama bawang merah Indonesia perlu mendapat perhatian prioritas dalam penyusunan strategi perbaikan rantai pasok bawang merah nasional. Penelitian ini bertujuan menganalisis rantai pasok bawang merah untuk konsumsi dan benih menggunakan pendekatan kerangka Food Supply Chain Network (FSCN) dan menganalisis kinerja rantai pasok bawang merah konsumsi dan benih di Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April – Desember 2015 menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara menggunakan kuesioner secara langsung dengan responden sebanyak 30 orang petani bawang merah yang dipilih secara purposive sampling serta pedagang bawang merah sebanyak 18 orang dengan metode snowball sampling. Pengolahan dan analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk menguraikan gambaran rantai pasok bawang merah untuk konsumsi dan benih dengan pendekatan FSCN dan metode kuantitatif digunakan untuk menganalisis kinerja rantai pasok bawang merah yang diukur dengan margin pemasaran dan farmer’s share. Hasil penelitian melalui pendekatan Food Supply Chain Network menunjukkan bahwa rantai pasok pada bawang merah untuk konsumsi sudah memiliki sasaran yang jelas, hubungan antar pelaku yang sudah terstruktur, namun belum terkelola dengan baik dilihat dari proses bisnis yang belum terintegrasi jangka panjang. Pada bawang merah untuk benih kolaborasi antar pelaku sudah terjalin dengan baik ditinjau dari keterbukaan informasi, kerjasama dan integrasi antar pelaku rantai pasok. Selain itu, proses bisnis yang berjalan sudah terstruktur dengan manajemen yang baik. Pada pengukuran kinerja rantai, margin pemasaran pada bawang merah untuk konsumsi memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan dengan margin pemasaran bawang merah untuk benih. Selanjutnya melalui analisis farmer’s share, bagian yang diterima petani pada bawang merah untuk konsumsi lebih kecil dibandingkan dengan nilai yang diterima petani bawang merah untuk benih. Sehingga dapat disimpulkan bahwa rantai pasok bawang merah benih lebih efisien dibandingkan rantai pasok bawang merah untuk konsumsi. Rekomendasi yang bisa disarankan sebagai bahan pertimbangan dari hasil penelitian yang dilakukan berupa perbaikan rantai pasok pada bawang merah konsumsi yakni pembentukan dan penguatan peran kelompok dalam menjalin kerjasama dan keterbukaan informasi dalam jaringan rantai pasok. Sedangkan pada rantai pasok bawang merah untuk benih, pembinaan dan pengembangan jumlah petani dan penangkar benih bersertifikat di Kabupaten Brebes perlu diupayakan untuk mencapai sasaran pengembangan rantai pasok bawang merah di Kabupaten Brebes yakni peningkatan produktivitas bawang merah secara umum. Diperlukan kebijakan perbaikan manajemen rantai pasokan bawang merah yang berorientasi pada penyediaan benih bermutu/bersertifikat dengan harga yang terjangkau, sehingga diharapkan produktivitas bawang merah melalui penggunaan benih bermutu oleh petani dalam negeri meningkat serta pemenuhan pasokan bawang merah dalam negeri segera tercapai dengan harga yang lebih stabil baik ditingkat produsen maupun konsumen.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAgricultural Economicsid
dc.subject.ddcSupply Economicsid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcBrebes-Jawa Tengahid
dc.titleRantai Pasok Bawang Merah Di Kabupaten Brebes, Jawa Tengahid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordBawang merahid
dc.subject.keywordefisiensi pemasaranid
dc.subject.keywordFSCNid
dc.subject.keywordrantai pasokid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record