Show simple item record

dc.contributor.advisorAfendi, Farit Mochamad
dc.contributor.advisorRafi, Mohamad
dc.contributor.authorMahmuda, Siti
dc.date.accessioned2017-01-30T07:18:22Z
dc.date.available2017-01-30T07:18:22Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/82653
dc.description.abstractIndonesia adalah rumah bagi berbagai macam tumbuhan obat, salah satunya meniran (Phyllanthus niruri). Tumbuhan ini merupakan salah satu dari 700 tumbuhan asal genus Phyllanthus yang banyak tumbuh di Asia Pasifik seperti Indonesia, Tiongkok, Filipina, dan India. Tumbuhan ini tumbuh di beberapa daerah di Indonesia dengan berbagai kondisi lingkungan pada lokasi tempat tumbuhnya. Variasi kondisi lingkungan ini dapat menyebabkan perbedaan pola spektrum FTIR (Fourier transform infrared) pada meniran, karena adanya perbedaan komposisi senyawa fitokimianya. Dalam penelitian ini diperoleh meniran dari delapan lokasi tempat tumbuh yaitu Bogor, Cianjur, Sukabumi, Garut, Karanganyar, Semarang, Malang, dan Probolinggo. Kabupaten/kota tersebut termasuk dalam beberapa provinsi di Indonesia (Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur). Bogor, Cianjur, Sukabumi dan Garut masuk dalam provinsi Jawa Barat, Karanganyar dan Semarang termasuk dalam provinsi Jawa Tengah, serta Malang dan Probolinggo masuk dalam provinsi Jawa Timur. Spektroskopi FTIR merupakan salah satu instrument dalam kimia yang dikembangkan untuk mengukur keberadaan gugus fungsi yang terkandung dalam suatu senyawa. Kegunaan spektroskopi FTIR yaitu identifikasi bahan yang belum diketahui identitasnya, menentukan kualitas atau konsistensi contoh dan jumlah komponen dalam kasus campuran bahan. Penelitian ini berusaha untuk mengeksplor meniran berdasarkan lokasi tempat tumbuh menggunakan pola spektrum FTIR. Nilai transmitan dari spektrum FTIR yang digunakan berada pada rentang 400-4000 cm-1. Prapemrosesan data untuk memperoleh hasil yang lebih signifikan dari spektrum yang diperoleh. Analisis komponen utama (AKU) digunakan untuk membentuk kelompok spektrum meniran dari berbagai lokasi (Bogor-Cianjur-Sukabumi-Garut (Jawa Barat), Karanganyar-Semarang (Jawa Tengah), Malang-Probolinggo (Jawa Timur)). Dua komponen utama (KU) dari plot skor menjelaskan 75% ragam keseluruhan (KU1 = 45%, KU2 = 30%). Variasi slope, efek pencar dan penyimpangan baseline dihilangkan dengan prapemrosesan data spektrum (baseline dan derivatisasi) untuk mendapatkan pengelompokan yang lebih baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa spektrum FTIR dapat digunakan untuk mengklasifikasikan meniran dari tempat asal (Pulau Jawa). Kelompok meniran yang terbentuk dikaitkan dengan lokasi tempat tumbuh. Analisis komponen utama (AKU) dapat digunakan untuk menduga gugus fungsi dari masing-masing kelompok meniran.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcStatisticsid
dc.subject.ddcStatistical Analysisid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleKajian Statistika Data Spektrum Ftir Meniran (Phyllanthus Niruri) Asal Pulau Jawaid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordAKUid
dc.subject.keywordgerombolid
dc.subject.keywordgugus fungsiid
dc.subject.keywordlingkunganid
dc.subject.keywordtransmitanid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record