Variasi Morfologi Dan Pengelompokan Kawista (Limonia Acidissima L.) Di Jawa Dan Kepulauan Sunda Kecil
View/ Open
Date
2016Author
Nurdiana, Zulfa
Hartana, Alex
Ariyanti, Nunik Sri
Metadata
Show full item recordAbstract
Kawista (Limonia acidissima L., nama umum bahasa Inggris: wood-apple) merupakan tanaman buah tropis yang termasuk dalam suku jeruk-jerukan (Rutaceae). Secara alami jenis ini tumbuh di India, Sri Lanka, Burma, dan Indo-Cina. Jenis ini diintroduksi di Asia Tenggara: Myanmar, Thailand, Malaysia, Vietnam, Kamboja, Laos, dan Indonesia bagian barat seperti pulau Sumatra, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. Kawista memiliki buah berbentuk bulat, berkulit tebal, keras serta beraroma khas. Buah kawista dimanfaatkan sebagai bahan utama dalam pembuatan limun, sirup, madumongso, dan dodol oleh masyarakat di kabupaten Rembang dan Karawang. Namun, masyarakat di Pulau Bali dan Nusa Tenggara mengkonsumsi buah kawista masak secara langsung dengan menambahkan gula pasir dan air. Studi tentang kawista di Indonesia telah dilakukan pada banyak aspek budidaya, namun hanya sedikit yang membahas tentang variasi morfologinya. Sehingga diperlukan eksplorasi kawista di lokasi sasaran untuk menyusun daftar dan deskripsi variasi morfologi kawista dan pengelompokan kawista berdasarkan ciri tersebut.
Sampel kawista dikoleksi dari berbagai lokasi di Pulau Jawa dan Kepulauan Sunda Kecil (Bali dan Nusa Tenggara). Sebanyak 50 ciri morfologi digunakan untuk mengamati 29 sampel kawista yang diperoleh dari Jakarta, Karawang, Rembang, Situbondo, Jembrana, dan Bima. Data kuantitatif dan kualitatif ciri morfologi yang diperoleh ditransformasi menjadi skor binary/multi-state dan disusun dalam matriks data. Tingkat kemiripan antar sampel dianalisis dari matriks data menggunakan SIMQUAL (Similarity for Quantitative Data) dengan koefisien SM (Simple Matching). Analisis pengelompokan berdasarkan SAHN (Sequential Agglomerative Hierarchical and Nested Clustering) menggunakan metode UPGMA (Unweighted Pair Group Method with Arithmatic Average) dengan program NTSYS.
Sampel kawista yang dikoleksi memiliki variasi pada ciri morfologi bentuk tajuk, warna kulit batang, daun, bunga, dan buah. Dendogram hasil analisis pengelompokan menunjukkan seluruh sampel kawista mengelompok pada koefisien kemiripan 0.46 dan terbagi menjadi kelompok, A dan B. Kelompok A berjumlah 21 sampel dan memiliki koefisien kemiripan 0.55, sedangkan kelompok B berjumlah 8 sampel dan memiliki koefisien kemiripan 0.58. Sampel berasal dari pulau yang sama tidak selalu berada dalam kelompok yang sama. Sampel dalam kelompok yang sama memiliki kesamaan ciri warna daun muda, sepal, petal, kepala sari, kulit, dan daging buah. Berdasarkan penelitian ini, semua sampel berbuah asam terdapat pada kelompok B, sedangkan semua sampel dalam kelompok A berbuah manis dan memiliki ciri morfologi daun muda berwarna hijau muda, sepal hijau kemerahan, petal kuning kehijauan dengan sedikit merah di ujung, kepala sari kuning kemerahan, kulit buah cokelat keabuan, dan daging buah cokelat kemerahan. Sehingga ciri morfolgi tersebut dapat dijadikan ciri diagnostik untuk tanaman kawista berbuah manis. Sampel dalam kelompok A maupun B menunjukkan variasi ciri morfologi bentuk tajuk, warna kulit batang,
jumlah lembaran anak daun, dan sayap pada rakis daun, sehingga masing-masing kelompok dapat dibagi menjadi dua kelompok.