Show simple item record

dc.contributor.authorKurniawati, Ria
dc.date.accessioned2017-01-30T07:12:07Z
dc.date.available2017-01-30T07:12:07Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/82627
dc.description.abstractKarakteristik dasar bank syariah adalah skemanya berupa profit and loss sharing (PLS) yang diimplementasikan melalui akad mudharabah dan musyarakah. Ciri khusus dalam skema ini, memungkinkan bank syariah meminjamkan dalam jangka panjang dengan profil risiko dan tingkat imbal hasil yang lebih tinggi. Namun demikian, total pembiayaan syariah dengan prinsip bagi hasil tidak pernah lebih dari setengah total pembiayaan dengan prinsip jual beli. Meskipun tingkat imbal hasil pembiayaan dengan prinsip bagi hasil lebih tinggi daripada pembiayaan dengan prinsip jual beli. Tujuan penelitian ini adalah: 1) menganalisis risiko dan tingkat imbal hasil berbeda pada setiap jenis pembiayaan Bank Umum Syariah di Indonesia, 2) menganalisis risk averse Bank Umum Syariah di Indonesia terhadap pembiayaan bagi hasil, dan 3) menganalisis rasional terbatas Bank Umum Syariah di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data sekunder, berupa laporan tahunan keuangan bank syariah periode 2011-2015, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Berdasarkan teknik pengambilan sampel tersebut, didapatkan delapan Bank Umum Syariah yang memenuhi kriteria. Pengujian menggunakan paired t-test digunakan untuk menganalisis risiko dan tingkat imbal hasil pada setiap jenis pembiayaan Bank Umum Syariah. Risk averse Bank Umum Syariah dianalisis dengan menggunakan perbandingan rasio antara tingkat imbal hasil dan risiko pada masing-masing jenis pembiayaan. Sedangkan rasional terbatas Bank Umum Syariah menggunakan analisis klaster dan matriks external factor evaluation (EFE). Hasil pengujian menggunakan paired t-test didapatkan bahwa risiko mudharabah-musyarakah dan tingkat imbal hasil mudharabah-murabahah berbeda nyata pada taraf kepercayaan 90%. Pengujian menggunakan perbandingan rasio antara tingkat imbal hasil dan risiko didapatkan rasio mudharabah sebesar 2,23%, rasio musyarakah sebesar 3,51%, dan rasio murabahah sebesar 5,19%. Pengujian menggunakan analisis klaster didapatkan tujuh bank masuk ke dalam kelompok bank yang rasional terbatas dan hanya terdapat satu bank yang masuk ke dalam kelompok rasional. Secara keseluruhan, adanya informasi asimetri dapat memunculkan ketegangan atau konflik kepentingan antara bank dan nasabah yang disebut dengan masalah keagenan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddceconomicsid
dc.subject.ddcBank Syariahid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcBogor, Jawa Baratid
dc.titleBounded Rational Dan Adverse Selection Dalam Pembiayaan Bank Syariah: Kajian Terhadap Masalah Keagenan Dalam Penyaluran Pembiayaan Syariahid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordrisk averseid
dc.subject.keywordbounded rationalid
dc.subject.keywordadverse selectionid
dc.subject.keywordmudharabahid
dc.subject.keywordmusyarakahid
dc.subject.keywordmurabahahid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record