dc.description.abstract | Karakteristik dasar bank syariah adalah skemanya berupa profit and loss
sharing (PLS) yang diimplementasikan melalui akad mudharabah dan
musyarakah. Ciri khusus dalam skema ini, memungkinkan bank syariah
meminjamkan dalam jangka panjang dengan profil risiko dan tingkat imbal hasil
yang lebih tinggi. Namun demikian, total pembiayaan syariah dengan prinsip bagi
hasil tidak pernah lebih dari setengah total pembiayaan dengan prinsip jual beli.
Meskipun tingkat imbal hasil pembiayaan dengan prinsip bagi hasil lebih tinggi
daripada pembiayaan dengan prinsip jual beli. Tujuan penelitian ini adalah: 1)
menganalisis risiko dan tingkat imbal hasil berbeda pada setiap jenis pembiayaan
Bank Umum Syariah di Indonesia, 2) menganalisis risk averse Bank Umum
Syariah di Indonesia terhadap pembiayaan bagi hasil, dan 3) menganalisis
rasional terbatas Bank Umum Syariah di Indonesia.
Penelitian ini menggunakan data sekunder, berupa laporan tahunan
keuangan bank syariah periode 2011-2015, dengan teknik pengambilan sampel
menggunakan purposive sampling. Berdasarkan teknik pengambilan sampel
tersebut, didapatkan delapan Bank Umum Syariah yang memenuhi kriteria.
Pengujian menggunakan paired t-test digunakan untuk menganalisis risiko dan
tingkat imbal hasil pada setiap jenis pembiayaan Bank Umum Syariah. Risk
averse Bank Umum Syariah dianalisis dengan menggunakan perbandingan rasio
antara tingkat imbal hasil dan risiko pada masing-masing jenis pembiayaan.
Sedangkan rasional terbatas Bank Umum Syariah menggunakan analisis klaster
dan matriks external factor evaluation (EFE).
Hasil pengujian menggunakan paired t-test didapatkan bahwa risiko
mudharabah-musyarakah dan tingkat imbal hasil mudharabah-murabahah
berbeda nyata pada taraf kepercayaan 90%. Pengujian menggunakan
perbandingan rasio antara tingkat imbal hasil dan risiko didapatkan rasio
mudharabah sebesar 2,23%, rasio musyarakah sebesar 3,51%, dan rasio
murabahah sebesar 5,19%. Pengujian menggunakan analisis klaster didapatkan
tujuh bank masuk ke dalam kelompok bank yang rasional terbatas dan hanya
terdapat satu bank yang masuk ke dalam kelompok rasional. Secara keseluruhan,
adanya informasi asimetri dapat memunculkan ketegangan atau konflik
kepentingan antara bank dan nasabah yang disebut dengan masalah keagenan. | id |