dc.description.abstract | Saat ini produk private label semakin populer di Indonesia. Berdasarkan
survei Nielsen (2012), pertumbuhan nilai jual Indonesia untuk private label
melampaui 20% selama tahun 2011. Pertumbuhan private label bersamaan dengan
perkembangan industri ritel moderen di Indonesia. Namun, persaingan produk
private label yang tinggi berpotensi memberikan kerugian kepada retailer.
Berdasarkan Kantar Wordpanel Total National Indonesia (2015), pertumbuhan
volume fast moving consumer goods dalam kategori makanan memiliki presentase
pertumbuhan yang paling rendah selama tahun 2015. Oleh karena itu, penelitian ini
mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli konsumen terhadap produk
private label khusus pada kategori makanan. Kota Bogor mengalami peningkatan
pertumbuhan ekonomi yang meningkat selama 2011-2014. Selama tahun 2013,
pertumbuhan ekonomi Kota Bogor yaitu sebesar 5,86%. Hal ini menunjukan bahwa
pertumbuhan industri ritel di Kota Bogor berkembang pesat, sehingga penelitian ini
dilakukan di Kota Bogor. Penelitan ini bertujuan untuk: 1) mengidentifikasi
karakteristik konsumen hypermarket, supermarket dan minimarket, 2) menganalisis
perbedaan variabel laten antara responden hypermarket, supermarket dan
minimarket, 3) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli
konsumen terhadap food private label.
Penelitian dilakukan di 2 hypermarket (Giant Botani Square dan Hypermart
Ekalokasari), 2 supermarket (Superindo Jembatan Merah dan Griyamart Ciomas)
serta 2 minimarket (Alfamart Sindangbarang dan Indomaret Suryakencana).
Metode penarikan sampel yaitu quota sampling dan purposive sampling. Total
responden yang diperoleh yaitu sebanyak 274 orang. Alat analisis yang digunakan
yaitu analisis deskriptif, uji Mann Whitney dengan bantuan software SPSS 16 dan
Covariance Base Structural Equation Modeling (SEM) dengan bantuan software
LISREL 8.3.
Hasil menunjukan bahwa terdapat perbedaan karakteristik responden dari
segi demografi dan perilaku pembelian untuk segmen hypermarket, supermarket
dan minimarket. Berdasarkan hasil uji Mann Whitney menunjukan bahwa variabel
citra toko, persepsi risiko, persepsi variasi kualitas, kesadaran nilai, familiarity,
persepsi kualitas, private label attitude dan minat beli dipersepsikan berbeda antara
konsumen hypermarket, supermarket dan minimarket. Hasil analisis CB-SEM
menunjukkan bahwa hanya dua variabel yang berpengaruh secara langsung
terhadap minat beli konsumen yaitu product signatureness dan private label
attitude. Selanjutnya private label attitude juga dipengaruhi oleh keinovatifan
konsumen dan kesadaran nilai. Persepsi kualitas dipengaruhi oleh variabel ruang
rak, persepsi variasi kualitas dan familiarity. Selanjutnya persepsi risiko
dipengaruhi oleh variabel familiarity dan citra private label. Namun, persepsi
kualitas dan persepsi risiko tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap minat beli
konsumen. | id |