Show simple item record

dc.contributor.advisorNurmalina, Rita
dc.contributor.advisorTinaprilla, Netti
dc.contributor.authorTampubolon, Emmi Jelita
dc.date.accessioned2017-01-30T06:58:46Z
dc.date.available2017-01-30T06:58:46Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/82564
dc.description.abstractKomoditas hortikultura merupakan komoditas potensial yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dan memiliki potensi untuk terus dikembangkan dari sisi penawaran atau produksi, luas wilayah Indonesia dengan keragaman agroklimat memungkinkan pengembangan berbagai jenis tanaman hortikultura. Cabai merupakan salah satu komoditas pangan penting bagi masyarakat Indonesia. Konsumsi cabai merah di Indonesia semakin hari semakin meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk. Konsumsi cabai merah rata-rata masyarakat Indonesia 1.46kg/kapita/th. Cabai merah mendapat perhatian karena harganya sangat berfluktuasi dan ketidakstabilan harga yang terjadi pada komoditas cabai berakibat langsung pada perekonomian nasional, ini bisa dilihat dari dampaknya yang mampu menyebabkan inflasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk Menganalisis efisiensi operasional (marjin pemasaran, farmer’s share, rasio keuntungan) cabai merah keriting di Kecamatan Cikajang, Menganalisis efisiensi harga cabai merah keriting di Kecamatan Cikajang. Analisis data kuantatif digunakan untuk menganalisis marjin pemasaran, farmer’s share, rasio keuntungan terhadap biaya dengan menggunakan Microsoft Excel 2007 dan tabulasi data sedangkan Eviews 7 dipergunakan untuk melihat keterpaduan pasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat lima saluran pemasaran dalam sistem pemasaran cabai merah keriting Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut Saluran pemasaran yang banyak dipilih adalah saluran pertama, sebanyak 50% petani atau 15 orang memilih saluran ini. Banyaknya petani yang memilih saluran ini dikarenakan adanya ikatan modal, lokasi pedagang dekat dengan petani dan juga kuota hasil panen yang akan dijual dalam jumlah kecil. Sistem Pemasaran cabai merah keriting di Kecamatan Cikajang belum efisien secara operasional maupun harga. Sebaran marjin belum merata, marjin pemasaran terbesar ada pada pedagang pengecer, sebaran rasio biaya dan keuntungan juga belum merata. Akan tetapi bila dilihat berdasarkan margin terendah dan farmer’s share tertinggi dapat diketahui bahwa saluran yang relatif efisen adalah saluran 5 dengan marjin pemasaran terkecil 40.63%, farmer’s share terbesar 59.37%. Analisis efisiensi harga menunjukkan bahwa integrasi harga yang terjadi di tingkat petani dengan harga di tingkat pedagang grosir Pasar Induk bersifat lemah. Perubahan harga yang terjadi di Pasar Induk Kramatjati tidak sepenuhnya ditransmisikan kepada petani, perubahan harga sebesar 1 rupiah hanya akan merubah harga di tingkat petani sebesar 0.36 rupiah. Sementara harga di tingkat pedagang grosir Pasar Induk Kramatjati dengan harga di tingkat pedagang pengecer tidak terintegrasi, perubahan harga di tingkat pedagang pengecer tidak akan mempengaruhi perubahan harga di tingkat pedagang grosir Pasar Induk Kramatjati. Peran kelembagaan petani perlu ditingkatkan untuk meningkatkan bargaining position dalam penentuan harga, akses informasi pasar, serta akses permodalan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcEconomicsid
dc.subject.ddcAgribusinessid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcBogor, Jawa baratid
dc.titleAnalisis Efisiensi Pemasaran Cabai Merah Keriting Di Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, Jawa Baratid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordcabai merah keritingid
dc.subject.keywordefisiensi pemasaranid
dc.subject.keywordmarjin pemasaranid
dc.subject.keywordsaluran pemasaranid
dc.subject.keywordfarmer’s shareid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record