Show simple item record

dc.contributor.advisorHubeis, Aida Vitayala S.
dc.contributor.advisorSaleh, Amiruddin
dc.contributor.advisorSugihen, Basita Ginting
dc.contributor.authorNurhayati
dc.date.accessioned2017-01-30T06:50:15Z
dc.date.available2017-01-30T06:50:15Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/82533
dc.description.abstractProduktivitas padi sangat dipengaruhi oleh teknologi yang digunakan seperti paket komponen teknologi dasar dan paket komponen teknologi pilihan. Oleh karena itu, kedua paket perlu diupayakan pada masa yang akan datang untuk menjamin ketahan pangan secara nasional diseminasi produksi padi. Keberadaan budidaya padi seperti komponen teknologi dasar dan komponen teknologi pilihan menjadi fokus perhatian utama yang perlu dipertimbangkan atau diupayakan. Tujuan penelitian untuk (1) menganalisis metode komunikasi pendiseminasian inovasi teknologi budidaya padi; (2) menganalisis faktor-faktor dominan pada metode komunikasi pendiseminasian teknologi budidaya padi; (3) menentukan strategi metode komunikasi pendiseminasian inovasi teknologi budidaya padi berbasis pemetaan pengguna; (4) menganalisis hubungan metode komunikasi pendiseminasian dan kualitas layanan lembaga dengan kategori adopsi teknologi budidaya padi; (5) memetakan faktor-faktor dominan pada metode komunikasi pendiseminasian dikaitkan kualitas layanan lembaga dengan kategori adopsi teknologi budidaya padi. Penelitian dilakukan di Kabupaten Sidrap dan Maros Provinsi Sulawesi Selatan, bulan Juni-Desember 2014 menggunakan metode survei deskriptif eksplanatori. Sampel penelitian diambil secara proporsional dari setiap desa/kelurahan, dengan total responden 200 orang, masing-masing Kabupaten 100 orang, menggunakan teknik penarikan sampel acak sederhana (simple random sampling). Analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif berupa frekuensi, persentase, rataan skor; sedangkan analisis statistik inferensial dengan uji beda dan uji korelasi rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode komunikasi pendiseminasian teknologi budidaya padi adalah penggunaan media interpersonal (temuwicara, demplot/percontohan, musyawarah, dialog/tukar pendapat, ceramah, kunjungan usaha tani, kujungan petani ke petugas, instruksi pemerintah, himbauan) tergolong tinggi; sedangkan penggunaan media massa tergolong sedang sampai rendah. Penggunaan siaran radio, poster dan pamplet tergolong sedang, penggunaan media surat kabar, televisi dan majalah tergolong rendah dan belum memanfaatkan internet. Hasil uji beda menunjukkan terdapat perbedaan metode pendiseminasian yang digunakan petani padi di Kabupaten Sidrap dan Kabupaten Maros (pvalue = 0,07), Petani di Kabupaten Sidrap paling banyak menggunakan media komunikasi berupa dialog/tukar pendapat antara sesama petani atau antara petani dengan penyuluh pertanian. Petani di Kabupaten Maros paling banyak menggunakan demplot/percontohan untuk mendapatkan informasi tentang inovasi teknologi budidaya padi. Media komunikasi yang menempati urutan kedua terbanyak digunakan di Kabupaten Sidrap ditempati oleh empat media komunikasi, yaitu diskusi, ceramah/pengarahan, kunjungan usaha tani, serta kunjungan petani ke petugas. Petani di Kabupaten Maros menempatkan media komunikasi ceramah/pengarahan dalam urutan kedua, sementara untuk urutan ketiga ditempati oleh tiga metode komunikasi, yaitu diskusi/musyawarah, dialog/tukar pendapat serta kunjungan petani ke petugas. Faktor-faktor yang berkaitan dengan penggunaan metode komunikasi pendiseminasian inovasi teknologi budidaya padi adalah (a) karakteristik petani (umur, pendidikan, status kepemilikan, luas lahan, motivasi, etos kerja, dan kekosmovolitan) (b) Ciri inovasi: keuntungan relatif, kesesuaian, kerumitan, dapat diamati dan dapat dicoba (c) karakteristik lingkungan fisik: potensi lahan, ketersediaan saran prasarana dan informasi, keterjangkauan sarana prasarana dan informasi, (d) karakteristik lingkungan sosial: dukungan keluarga, dukungan kelembagaan,dukungan sistem sosial, mitra usaha dan kearifan lokal. Hubungan faktor-faktor dominan dengan metode komunikasi pendiseminasian inovasi, menunjukkan bahwa karakteristik petani: kosmopolitan berhubungan nyata positif terhadap media komunikasi dan pola komunikasi. Status petani, luas lahan dan motivasi berhubungannyata negatif terhadap media komunikasi dan pola komunikasi. Karakteristik inovasi: keuntungan relatif, kesesuaian, kerumitan, dapat diamati berhubungan nyata positif terhadap media komunikasi dan pola komunikasi. Lingkungan fisik potensi lahan, berhubungan nyata positif pada media komunikasi. Ketersediaan saprodi dan informasi berhubungan nyata positif pada pola komunikasi. Lingkungan fisik: sistem sosial serta berfungsinya kearifan lokal berhubungan nyata positif pada media komunikasi, mitra usaha berhubungan nyata negatif pada media komunikasi. Secara keseluruhan kualitas layanan lembaga di dua kabupaten pada aspek teknis termasuk kategori sangat tinggi, aspek ekonomi kategori sedang, dan aspek waktu kategori tinggi. Hasil uji beda menunjukkan terdapat perbedaan sangat nyata (p ≤ 0,01) kualitas layanan lembaga yang diterima petani responden di Kabupaten Sidrap dan Kabupaten Maros. Untuk layanan teknis di Kabupaten Sidrap tergolong sangat tinggi, sedangkan di Kabupaten Maros kategori tinggi. Kualitas layanan lembaga pada aspek ekonomi di dua kabupaten tersebut juga berbeda dimana Kabupaten Sidrap lebih tinggi dibandingkan dengan Kabupaten Maros, walaupun keduanya tergolong kategori sedang (rataan skor masing-masing 2,1 dan 1,9). Bagian terakhir adalah kualitas layanan lembaga pada aspek waktu dimana dukungan ketepatan waktu di Kabupaten Sidrap lebih baik dibandingkan dengan Kabupaten Maros dimana rataan skor masing-masing kabupaten sebesar 3,0 dan 2,6. Metode komunikasi pendiseminasian yang berhubungan dengan kategori adopsi teknologi di Kabupaten Maros dan Kabupaten Sidrap adalah media komunikasi dan pola komunikasi. Sedangkan kualitas layanan yang berhubungan dengan kategori adopsi teknologi budidaya padi di Kabupaten Maros adalah aspek teknis dan untuk Kabupaten Sidrap, yang berhubungan dengan kategori adopsi adalah aspek teknis dan aspek waktu. Sedangkan faktor dominan layanan lembaga yang paling berpengaruh di Kabupaten Maros adalah aspek teknis, sedangkan di Kabupaten Sidrap adalah aspek waktu dan aspek teknis.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcCommunicationid
dc.subject.ddcCommunication methodid
dc.subject.ddc2014id
dc.subject.ddcSulawesi Selatanid
dc.titleMetode Komunikasi Pendiseminasian Teknologi Budidaya Padi Berbasis Pemetaan Penggunaid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keyworddiseminasiid
dc.subject.keywordinovasiid
dc.subject.keywordmetode komunikasiid
dc.subject.keywordpemetaan penggunaid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record