Show simple item record

dc.contributor.advisorNurrochmat, Dodik Ridho
dc.contributor.advisorDarusman, Latifah Kosim
dc.contributor.advisorPurwadianto, Agus
dc.contributor.advisorHardjanto
dc.contributor.authorNugroho, Ignatius Adi
dc.date.accessioned2017-01-30T06:49:13Z
dc.date.available2017-01-30T06:49:13Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/82526
dc.description.abstractPenelitian ini membahas relasi para pemangku kepentingan dalam memanfaatkan bahan baku tumbuhan obat di mana dalam proses pemanfaatan tersebut terjadi konflik kepentingan, pengaruh dan kekuasaan diantara mereka. Konflik-konflik tersebut terjadi karena pemanfaatan tumbuhan obat mendorong perubahan sosial dan ekonomi para pelaku di dalamnya. Tujuan penelitian ini yaitu (a) Melakukan identifikasi terhadap pelaku, motivasi dan persepsinya dalam pemanfaatan tumbuhan obat; (b) Menganalisis peranan, kepentingan, pengaruh dan kekuasaan para pelaku dalam pemanfaatan tersebut; (c) Menganalisis akses yang dimiliki oleh para pelaku; (d) Menganalisis besarnya manfaat yang diterima dan biaya transaksi yang terjadi dan (e) Menguraikan jaminan alam (natural insurance) yang dimiliki oleh para pihak di mana tumbuhan obat berperan sebagai safety net dan stepping stone sebagai kesempatan untuk meningkatkan pendapatan untuk membiayai kegiatan anggota keluarga melalui tumbuhan obat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini melalui metode survei terhadap para pemangku kepentingan dengan memanfaatkan informan kunci yang terdapat di dalamnya. Dalam pencarian data, lokasi penelitian dibagi berdasarkan 3 (tiga) klaster di mana masingmasing klaster tidak memiliki keterkaitan pemanfaatan secara langsung, tetapi masingmasing klaster memiliki keunikan tersendiri yaitu (a) Klaster produksi berada di Taman Nasional Meru Betiri Jember Jawa Timur; (b) Klaster layanan kesehatan tradisional berada di Kota Yogyakarta, dan (c) Klaster industri berada di Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah. Penelitian ini mengidentifikasi 41 pemangku kepentingan yang terlibat dalam pemanfaatan tumbuhan obat mulai dari instansi pemerintah, swasta, asosiasi, rumah sakit dan klinik, dokter, pengobat tradisional, LSM, rumah tangga, pengecer, pengepul, pemungut, kelompok tani, industri rumah tangga, dan kelompok pencak silat. Berdasarkan pemetaan terhadap para pemangku kepentingan diperoleh hasil sebagian besar pelaku masih tersebar dalam kepentingannya masing-masing sehingga membutuhkan adanya perbaikan kelembagaan untuk mengurangi terjadinya ekses negatif dalam pemanfaatan tersebut. Akses utama yang dikuasai oleh para pemangku kepentingan terdiri atas akses terhadap pasar dan akses terhadap kapital di mana akses terhadap pasar mendorong terjadinya produksi bahan baku tumbuhan obat keluar dari hutan. Industri sendiri berperan sebagai pembeli atas bahan baku tumbuhan obat yang ditawarkan oleh pasar. Secara umum, para pemangku kepentingan memperoleh keuntungan yang cukup memadai dari pemanfaatan tumbuhan obat di mana transaksi yang banyak terjadi bersifat ad valorem dan lump sum. Artinya transaksi tersebut bersifat legal pada dua klaster yang lain, kecuali pada klaster produksi di mana pada kasus pemanfaatan tumbuhan obat potensial di masa datang terjadi transaksi yang bersifat ilegal. Berdasarkan analisis kelentingan, para pemangku kepentingan masih dikategorikan memiliki kerentanan sehingga perlu dilindungi aktifitasnya dan didorong untuk memiliki safety net dan stepping stone agar mampu menghadapi goncangan sosial dan ekonomi manakala hal tersebut terjadi di masa depan. Implikasi dari penelitian ini bahwa diperlukan adanya pemanfaatan optimal terhadap zona rehabilitasi pada Taman Nasional Meru Betiri untuk mengembangkan budidaya tumbuhan obat hutan, memperbaiki kelembagaan pemanfaatan tumbuhan obat, mengurangi terjadinya asimetris informasi antar klaster, melakukan penelitian lanjutan mengeni aspek penawaran dan permintaan serta mendorong terjadinya kebijakan untuk mengamankan lokasi budidaya tumbuhan obat dengan kegiatan patroli rutin sehingga kehadiran negara dapat dirasakan oleh para pihak.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcForest menegementid
dc.subject.ddc2014id
dc.subject.ddcSukoharjo-Jawa Timurid
dc.titlePemetaan Para Pihak Dalam Pemanfaatan Tumbuhan Obat Sebagai Bahan Baku Jamu: Studi Kasus Di Pulau Jawaid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordaksesid
dc.subject.keywordjamuid
dc.subject.keywordmanfaatid
dc.subject.keywordpemangku kepentinganid
dc.subject.keywordtransaksiid
dc.subject.keywordtumbuhan obatid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record