Show simple item record

dc.contributor.advisorSumardjo
dc.contributor.advisorLubis, Djuara P.
dc.contributor.advisorHarijati, Sri
dc.contributor.authorRahardjo, Djoko
dc.date.accessioned2017-01-30T06:47:02Z
dc.date.available2017-01-30T06:47:02Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/82521
dc.description.abstractMedia internet merupakan media komunikasi yang sedang berkembang dengan pesat saat ini. Penggunaan internet juga meluas pada berbagai interest salah satunya pada bidang pendidikan. Pendidikan tinggi terbuka dan jarak jauh (PTTJJ) menjadi salah satu institusi yang memperoleh keuntungan dari berkembangnya media ini sebagai media pendidikan. Namun demikian beberapa kendala muncul manakala pengguna ingin memasuki ke dalam sistem media internet. Masalah ini kemudian menjadi bagian dari amatan para peneliti masalah komunikasi media. Universitas Terbuka sebagai institusi PTTJJ memiliki karakteristik utama adanya jarak antara mahasiswa dan pengajar serta institusinya. Jarak tersebut menuntut mahasiswa mampu mengelola kebutuhan belajarnya secara mandiri. Tingkat kemandirian belajar mahasiswa ini menentukan keberhasilannya dalam menempuh perkuliahan yang ditempuhnya. Untuk itu berbagai upaya dilakukan agar mahasiswa dapat meningkatkan kemandirian belajarnya. Salah satu alternatif adalah dengan menerapkan internet menjadi media bagi mahasiswa untuk memenuhi berbagai kebutuhan belajarnya. Upaya ini selain bertujuan untuk mengurangi jarak tersebut, juga bertujuan untuk meningkatkan interaksi agar mahasiswa mampu belajar secara mandiri. Dalam mengakses informasi dan sumber belajar yang diperlukan melalui internet, mahasiswa menghadapi beberapa halangan antara lain, faktor ketersediaan sistem jaringan internet, faktor ketersediaan fasilitas teknologi komputer, faktor sosial yang di dalamnya dukungan dan hambatan berperan, dan faktor pengetahuan dan kemampuan. Dalam proses ini, perilaku mahasiswa dalam mengakses internet turut dalam menentukan sejauh mana mahasiswa memeroleh apa yang dibutuhkan. Perilaku pengaksesan internet terdiri dari tiga aspek yang saling terkait yaitu aspek kognitif, afektif, dan konatif. Sejauh mana mahasiswa memiliki pengetahuan tentang teknologi internet, apa yang dirasakan mahasiswa tentang penggunaan internet, dan tindakan apa yang dilakukan mahasiswa yang berkenaan dengan internet, ketiganya merupakan aspek utama dalam penelitian ini. Pada dasarnya kegiatan mahasiswa dalam mengakses internet merupakan proses komunikasi, oleh karena itu komponen-komponen dalam proses komunikasi turut memengaruhi perilaku mahasiswa. Komponen-komponen proses komunikasi yang diamati antara lain, persepsi mahasiswa terhadap sumber dan pesan. Persepsi-persepsi ini menjadi faktor yang memperkuat atau memperlemah. Dalam hubungannya dengan kebutuhan belajar, mahasiswa memanfaatkan internet sebagai sumber belajarnya. Pemanfatan internet dalam hal ini bertujuan untuk mencari dan memenuhi kebutuhan informasi, belajar dan mengerjakan tugas-tugas serta berdiskusi dengan teman-teman dan tutornya, berkomunikasi dengan berbagai pihak, serta bersosialisasi dengan teman-teman mahasiswa sejawatnya. Bertolak dari hal-hal yang dibicarakan di atas, permasalahan yang ingin dipecahkan adalah (1) bagaimanakah faktor-faktor perilaku akses internet dan pemanfaatan internet dapat meningkatkan kemandirian belajar mahasiswa, (2) bagaimanakah strategi dalam upaya meningkatkan kemandirian belajar mahasiswa PTTJJ. Penelitian ini secara empiris dilaksanakan di wilayah Surakarta, yang mencakup wilayah kotamadya Surakarta, dan kabupaten-kabupaten Sukoharjo, Karanganyar, Sragen, Boyolali, Klaten, dan Wonogiri. Penelitian ini bertujuan untuk, (1) menganalisis bagaimana faktor-faktor yang memengaruhi perilaku akses internet, pemanfaatan internet, dan kemandirian belajar mahasiswa; (2) merumuskan strategi untuk meningkatkan kemandirian belajar mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) faktor lingkungan yang terdiri atas indikator-indikator ketersediaan internet, dukungan keluarga terhadap penggunaan internet, dan hambatan dalam mengakses internet, berhubungan nyata dengan perilaku akses internet, (2) persepsi-persepsi merupakan variabel antara yang dapat membantu meningkatkan perilaku akses internet, (3) perilaku akses internet berkorelasi nyata terhadap pemanfaatan internet, dan (4) perilaku akses dan pemanfaatan internet berkorelasi nyata dengan kemandirian belajar mahasiswa. Simpulan akhir dari penelitian ini adalah bahwa model hubungan perilaku akses internet dan pemanfaatan internet dapat meningkatkan kemandirian belajar mahasiswa. Strategi yang dapat dirumuskan antara lain: (1) Perlu peningkatan kemampuan akses dan pemanfaatan internet melalui pelatihan dan sosialisasi penggunaan internet; (2) Perlu pengembangan program online yang lebih memperhatikan pada mahasiswa yang memiliki peralatan akses yang terbatas dan; (3) Agar mengurangi beban akses perlu digunakan media sosial seperti facebook atau twitter sebagai media alternatif yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi umum maupun informasi tentang tutorial.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcCommunicationid
dc.subject.ddcCommunication mediaid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcJawa Timurid
dc.titleModel Akses Dan Pemanfaatan Internet Dalam Peningkatan Kemandirian Belajar Mahasiswa Pendidikan Tinggi Terbuka Dan Jarak Jauhid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordakses internetid
dc.subject.keywordpemanfaatan internetid
dc.subject.keywordpendidikan tinggi terbuka dan jarak jauhid
dc.subject.keywordkemandirian belajarid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record