Show simple item record

dc.contributor.advisorMuchtadi, Tien R.
dc.contributor.advisorPalupi, Nurheni Sri
dc.contributor.authorHarlen, Winda Christina
dc.date.accessioned2016-12-28T03:17:58Z
dc.date.available2016-12-28T03:17:58Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/82349
dc.description.abstractMinyak sawit merupakan salah satu minyak nabati yang memiliki manfaat sebagai sumber vitamin A. Hal ini dikarenakan minyak sawit mengandung provitamin A yaitu β-karoten yang dapat berfungsi ganda, yaitu sebagai antioksidan dan sumber vitamin A. β-karoten adalah salah satu jenis karotenoid utama yang paling aktif. Namun sebagai salah satu golongan karotenoid, β-karoten bersifat sensitif terhadap paparan cahaya, oksidator dan suhu tinggi. Selain mengandung vitamin A, minyak sawit juga mengandung α-tokoferol yang merupakan salah satu golongan vitamin E yang berasal dari tumbuhan. Vitamin E dapat berperan sebagai antioksidan melalui perannya pada regulasi sinyal seluler, proliferasi sel, ekspresi gen, serta memicu radikal peroksil lipid dengan menyumbangkan atom hidrogen pada oksigen reaktif atau ROS. Seperti vitamin A, vitamin E juga memiliki sifat tidak tahan terhadap pemanasan suhu tinggi dan paparan cahaya. Minuman emulsi minyak sawit dibuat dari emulsifikasi minyak dan air dengan menggunakan emulsifier. Minuman emulsi tersebut tergolong dalam sistem emulsi air dalam minyak atau water-in-oil, dimana fase terdispersinya berupa air dan fase pendispersinya berupa minyak. Komposisi dasarnya adalah minyak, air, dan emulsifier, sementara bahan tambahan lainnya seperti pemanis, perasa, dan pengawet. Minuman emulsi minyak sawit merupakan salah produk olahan minyak sawit yang diindikasikan dapat mempertahankan kandungan β- karoten dan α-tokoferol. Secara teoritis minuman emulsi minyak sawit dapat dinyatakan sebagai sumber vitamin A dan vitamin E karena bahan bakunya, yaitu minyak sawit, telah terbukti mengandung β-karoten dan α-tokoferol. Namun ketersediaan hayati β- karoten dan α-tokoferol pada produk ini belum dibuktikan. Oleh karena itu dilakukan evaluasi terhadap nilai biologis β-karoten dan α-tokoferol pada minuman emulsi minyak sawit secara in vivo dengan menggunakan tikus jenis Rattus norvegicus sebagai hewan coba. Penelitian ini terdiri dari dua tahap. Tahap pertama adalah pembuatan minuman emulsi minyak sawit, sementara tahap kedua adalah pengujian ketersediaan hayati β-karoten dan α-tokoferol pada minuman emulsi minyak sawit. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mengevaluasi ketersediaan hayati β- karoten dan α-tokoferol pada minuman emulsi minyak sawit bila dibandingkan dengan bentuk murninya dan (2) Menganalisis nilai gizi minuman emulsi minyak sawit melalui analisis proximat serta uji retensi β-karoten dan α-tokoferol. Penelitian ini diharapkan mampu membuktikan bahwa minuman emulsi minyak sawit memiliki ketersediaan hayati β-karoten dan α-tokoferol yang baik. Analisis ketersediaan hayati β-karoten dan α-tokoferol di minuman emulsi minyak sawit dilakukan dengan metode deplesi dan replesi vitamin A dan vitamin E. Setelah 60 hari masa deplesi dan 14 hari masa replesi, 24 ekor tikus Spraguedawley jantan mengalami terminasi untuk diambil plasma darah dan hatinya. iv Tujuan terminasi adalah untuk mendapatkan data kadar retinol plasma dan hati serta tokoferol plasma dan hati. Berdasarkan analisis kromatografi menggunakan instrumen HPLC, kadar β- karoten and α-tokoferol pada minuman emulsi minyak sawit sebesar 211.08 ppm dan 171.32 ppm. Ransum tikus yang digunakan pada masa replesi mengandung 180 μg β-karoten and 30 mg/kg ransum α-tokoferol. Dosis tersebut menjadi dasar pemberian ransum dengan penambahan minuman emulsi minyak sawit atau β- karoten and α-tokoferol murni. Setelah masa replesi selesai, retinol plasma di kelompok minuman emulsi meningkat antara 1.13-1.49 μg/ml, sedangkan tokoferol plasma meningkat antara 0.48-0.76 μg/ml. Tokoferol hati juga meningkat sebesar 17.47-21.89 μg/g. Retinol Accumulation Factor (RAF) kelompok minuman emulsi sebesar 1/9.97, yang berarti bahwa 9.97 μg vitamin A dari produk tersebut dapat menghasilkan 1 μg retinol hati. Sementara itu, Tocopherol Accumulation Factor (TAF) kelompok minuman emulsi sebesar 1/0.029, yang berarti bahwa 0.029 μg α-tokoferol dari produk tersebut dapat menghasilkan 1 μg tokoferol hati. Ketersediaan hayati relatif β-karoten and α- tokoferol sebesar 70.91% dan 96.24%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa minuman emulsi minyak sawit memiliki ketersediaan hayati yang baik dan mendekati vitamin A dan E sintetik.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultral University (IPB)id
dc.subject.ddcFood technologyid
dc.subject.ddcPalm oilid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleKetersediaan Hayati Β-Karoten Dan Α-Tokoferol Pada Minuman Emulsi Minyak Sawit Dalam Plasma Darah Dan Hati Tikus (Rattus Norvegicus).id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordKetersediaan hayatiid
dc.subject.keywordβ-karotenid
dc.subject.keywordα-tokoferolid
dc.subject.keywordminuman emulsi minyak sawitid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record