Dampak Serangan Patogen Pada Tanaman Kubis-Kubisan Terhadap Kesejahteraan Petani: Studi Kasus Di Daerah Agropolitan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat
View/ Open
Date
2016Author
Pamungkas, Teguh Pratama Puji
Suastika, Gede
Nurmansyah, Ali
Metadata
Show full item recordAbstract
Sayuran kubis-kubisan (Brassicaceae) merupakan komoditas pertanian yang
memiliki nilai ekonomi tinggi dan berperan penting dalam meningkatkan
kesejahteraan petani. Namun demikian, pembudidayaan sayuran ini tidak terlepas
dari infestasi organisme pengganggu tanaman (OPT) terutama infestasi patogen
yang dapat menyebabkan penurunan produksi tanaman. Hal ini juga berdampak
pada kondisi sosial dan ekonomi masyarakat khususnya penurunan pendapatan dan
kesejahteraan petani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis patogen utama
dan intensitas penyakit pada sayuran kubis-kubisan dan dampaknya terhadap
kesejahteraan petani di daerah Agropolitan, Kabupaten Cianjur.
Penelitian ini dilakukan melalui 2 kegiatan, yaitu (1) penelitian lapangan
yang terdiri atas survei petani dan pengukuran intensitas infeksi patogen di Desa
Sukatani (Kecamatan Pacet) dan Desa Sindangjaya (Kecamatan Cipanas),
kawasan Agropolitan, Kabupaten Cianjur, dan (2) penelitian laboratorium yang
berupa identifikasi patogen di Laboratorium Bakteriologi Tumbuhan dan
Laboratorium Mikologi Tumbuhan, Departemen Proteksi Tanaman, Institut
Pertanian Bogor. Survei petani melibatkan 100 petani kubis-kubisan sebagai
responden yang dipilih secara acak sistematis. Analisis terhadap data karakteristik
petani dan jenis-jenis penyakit utama dilakukan secara deskriptif, sedangkan data
hubungan antara intensitas penyakit dengan produksi tanaman dan tingkat
kesejahteraan petani dilakukan dengan pendekatan regresi linier berganda. Selain
itu, analisis data ekonomi dilakukan menggunakan analisis rasio penerimaan
terhadap biaya (R/C) dan keuntungan terhadap biaya (B/C).
Di daerah Agropolitan, Cianjur, patogen utama yang sering menginfestasi
tanaman kubis-kubisan (kubis, brokoli, pakcoy, sawi, kembang kol, dan caisin)
adalah Plasmodiophora brassicae (penyakit akar gada), Alternaria brassiccicola
(penyakit bercak daun), dan Xanthomonas campestris (penyakit busuk hitam).
Tingkat keparahan penyakit yang disebabkan oleh tiga patogen tersebut masih
tergolong rendah (< 20 %), yaitu berturut-turut sebesar 16.67 % (akar gada), 18.7
% (bercak daun Alternaria), dan 15.11 % (busuk hitam). Hasil analisis regresi
linear menunjukkan bahwa penyakit akar gada merupakan penyakit yang paling
berpengaruh terhadap penurunan produksi tanaman dan pendapatan petani. Infeksi
penyakit akar gada dengan rata-rata intensitas serangan sebesar 16.7 % dapat
menyebabkan penurunan pendapatan petani sebesar 24 % - 28 % pada tingkat
kepercayaan 95 %. Tingkat infestasi akar gada di bawah 40 % tidak berpengaruh
terhadap tingkat kesejahteraan petani. Akan tetapi, ketika intensitas penyakit
tersebut paling sedikit sebesar 40 %, maka infestasi penyakit akar gada, baik
dengan maupun tanpa ada infestasi 2 penyakit utama lainnya, akan berpengaruh
terhadap kesejahteraan petani.
Hasil penelitian ini memberikan informasi yang penting tentang dampak
ekonomi dari infestasi penyakit akar gada pada tanaman kubis-kubisan. Informasi
ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang berharga bagi pihak-pihak
terkait dalam mencari solusi terbaik untuk menurunkan kerugian petani akibat
infestasi penyakit akar gada pada pertanamannya.
Collections
- MT - Economic and Management [2962]