Karakterisasi Senyawa Aktif Ekstrak Daun Sirsak (Annona Muricata L) Dan Aktivitas Sitotoksiknya Pada Sel Murin Leukemia P-388
View/ Open
Date
2016Author
Hidayat, Syamsul
Sugita, Purwantiningsih
Suparto, Irma Herawati
Metadata
Show full item recordAbstract
Kanker hingga saat ini masih merupakan penyakit paling mematikan di dunia.Berbagai riset untuk mengurangi resiko terhadap kanker terus gencar dilakukan.Pencegahan terhadap kanker bisa dilakukan dengan menggunakan senyawa bahan alam yang memiliki aktivitas antikanker.Salah satu tumbuhan yang dijuluki sebagai the cancer killer adalah Annona muricata L. Berbagai bagian dari tumbuhan ini telah banyak dilaporkan memiliki aktivitas penghambatan terhadap sel kanker.Namun belum ada laporan tentang aktivitas penghambatannya terhadap sel kanker murin leukemia P-388.Padahal kemampuan suatu bahan aktif sebagai antikanker seharusnya telah teruji pada berbagai jenis sel kanker, termasuk sel jenis suspensi seperti murin P-388.Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi penghambatan sel murin leukemia P-388 oleh fraksi aktif ekstrak daun A. muricata L. Serbuk daun sirsak yang diperoleh dari kebun Pusat Studi Biofarmaka Institut Pertanian Bogor memiliki kadar air sebesar 7.30%. Serbuk tersebut diekstraksi menggunakan pelarut etanol sebanyak tiga kali 24 jam di dalam suhu ruang. Dari proses ini diperoleh ekstrak kasar seberat 285.91 g. Kandungan klorofil dan tanin lalu dipisahkan dari ekstrak kasar etanol, hingga menyisakan ekstrak EtOAc yang terbebas dari tanin dan klorofil seberat 27.54 g. Selanjutnya ekstrak EtOAc difraksinasi menggunakan Kromatografi Cair Vakum (KCV) agar diperoleh fraksi yang lebih sederhana. Pada proses ini diperoleh sembilan fraksi (A-I) dan sebagai penapisan toksisitasnya dilakukan dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Hasil BSLT menunjukkan bahwa fraksi A, C dan F masing-masing memiliki nilai LC50 sebesar 275.53, 320.35, dan 94.51 μg.ml-1.Ketiga fraksi ini kemudian dilanjutkan ke tahap pemurnian menggunakan KLTP.Hasil KLTP kembali diuji toksisitasnya menggunakan BSLT.Berdasarkan nilai LC50 dan ketersediaan rendemennya fraksi F3 dipilih untuk dilanjutkan ke uji aktivitas penghambatan sel kanker murin leukemia P-388. Selain fraksi F3, uji aktivitas penghambatan sel kanker murin leukemia P-388 juga dilakukan terhadap fraksi F dan ekstrak EtOAc.Nilai IC50 yang diperoleh untuk ekstrak EtOAc, fraksi F, dan fraksi F3 secara berturut-turut adalah sebesar 0.16, < 0.1, dan > 100 μg.ml-1. Ini menunjukkan bahwa kemampuan ekstrak EtOAc dan fraksi F dalam menghambat pertumbuhan sel kanker murin leukemia P-388 lebih baik dibandingkan dengan kontrol positif Artonin E yang digunakan, dengan nilai IC50 hanya sebesar 0.76μg.ml-1.