Show simple item record

dc.contributor.advisorHartana, Alex
dc.contributor.advisorRifai, Mien Achmad
dc.contributor.authorRaja, Romaita Newanti Lumban
dc.date.accessioned2016-12-28T03:12:53Z
dc.date.available2016-12-28T03:12:53Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/82320
dc.description.abstractAndaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) termasuk ke dalam suku Rutaceae merupakan salah satu jenis bumbu masakan khas Asia yang belum banyak dikenal. Bumbu ini di Indonesia hanya dikenal dalam masakan Batak sebagai “merica batak”. Di Indonesia, andaliman dapat tumbuh subur di pegunungan di sekitar danau Toba yang terletak di Sumatera Utara, pada daerah berketinggian sekita 1300 m dpl dengan temperatur 15-18 0C. Penelitian ini dilakukan untuk mengeksplorasi dan menganalisis keberagaman andaliman di Sumatera Utara berdasarkan ciri morfologi. Sampel spesimen diambil dari 27 tanaman andaliman yang dikumpulkan dari Kabupaten Simalungun, Dairi, Tapanuli Utara, dan Toba Samosir, Sumatera Utara, pada bulan Februari 2014 untuk Februari 2015. Pengamatan morfologi dan pengidentifikasian spesimen dilaksanakan di Herbarium Bogoriense (BO) Pusat Penelitan Biologi LIPI, Cibinong, dan di Laboratorium Biologi Tumbuhan, Pusat Penelitian Sumber Daya Hayati dan Bioteknologi (PPSHB) IPB, Dramaga, Bogor. Semua ciri morfologi yang terdiri atas 24 ciri meliputi ciri kualitatif dan kuantitatif diamati dan disajikan dalam bentuk skor dalam matriks data. Hasil skor ciri morfologi membentuk matriks data yang dianalisis dan dikelompokan berdasarkan tingkat kemiripan dalam SIMQUAL (Similarity for Qualitative Data) dengan menggunakan koefisien SM (Simple Matching). Pengelompokan dianalisis dengan menggunakan SAHN (Sequential Agglomerative Hierarchical and Nested Clustering) dengan metode UPGMA (Unweighted Pair Group Method with Arithmatic Average). Metode tersebut tersaji dalam program software NTSYS (Numerical Taxonomy and Multivariate System) versi 2.11a. Penyeleksian ciri morfologi dilakukan berdasarkan syarat keberbedaan (distinctness), keseragaman (uniformity), kestabilan (stability), serta mudah, dan praktis dengan menggunakan 24 ciri morfologi dari andaliman dikelompokkan menggunakan metode UPGMA dari matriks data yang diputar. Berdasarkan 24 ciri morfologi yang meliputi batang, daun, bunga, dan buah dari 27 tanaman andaliman di Sumatera Utara yang dikelompokkan menjadi 4 kelompok. Namun, hanya 10 ciri yang digunakankan untuk memisahkan tanaman andaliman menjadi 4 kelompok. Karakteristik kultivar andaliman „Simanuk‟ mengacu pada kelompok I, „Sihorbo‟ mengacu pada kelompok II, „Silokot‟ mengacu pada kelompok III, sedangkan kelompok IV mengacu ciri dari kultivar andaliman „Sikoreng‟. Andaliman kelompok I, II, dan III dimanfaatkan sebagai “sambal Batak” dan “sambal tuk-tuk” karena warna buah muda hijau, di sisi lain, andaliman dalam kelompok IV dengan warna buah merah banyak digunakan sebagai bumbu masakan khas Batak, seperti “arsik ikan mas”, “sangsang”, dan “natinombur”.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultral University (IPB)id
dc.subject.ddcBotanyid
dc.subject.ddcPlant morphologyid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcSumatera Utaraid
dc.titleVariasi Morfologi Dan Pemanfaatan Andaliman (Zanthoxylum Acanthopodium) Di Sumatera Utaraid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordbumbu masakan khas Batakid
dc.subject.keywordSihorboid
dc.subject.keywordSimanukid
dc.subject.keywordSilokotid
dc.subject.keywordSikorengid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record