Show simple item record

dc.contributor.advisorIrzaman
dc.contributor.advisorKurniati, Mersi
dc.contributor.authorMursyidah
dc.date.accessioned2016-12-28T03:02:51Z
dc.date.available2016-12-28T03:02:51Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/82298
dc.description.abstractJamur tiram (Pleurotus spp.) Secara luas dibudidayakan di seluruh dunia. jamur tiram memiliki Pleuran yang dikenal sebagai β-glukan, merupakan homopolimer glukosa terikat melalui ikatan β-(1,3) dan β-(1,6) glukosida. King Oyster (Pleurotus eryngii) memiliki β-glukan lebih tinggi yaitu 12,91% dibandingkan jamur tiram putih (Pleourotus ostreatus) sebesar 8,29%, sedangkan dari tampilan fisik jamur tiram putih lebih menarik daripada King Oyster. Untuk menggabungkan karakteristik-karakteristik tersebut sehingga perlu dilakukan strain baru, yaitu melakukan persilangan dari kedua jamur tiram tersebut dengan tujuan menghasilkan varietas jamur baru yang unggul dari induknya, baik dari kandungan β-glukan maupun tubuh buah jamur. Tahap awal dalam penelitian ini adalah pembibitan, kemudian dilanjutkan budidaya hingga terbentuknya tubuh buah. Hasil panen jamur dilakukan uji fisik dari nilai rata-rata diameter tudung, panjang tangkai, massa jamur, dan lebar tangkai jamur, kemudian diisolasi senyawa β-glucan dengan metode Yap & Ng. Isolat ini diidentifikasi kelompok fungsional (β-(1,3), β-(1,4), dan β-(1,6) glukan) menggunakan Fourier Transform Infra Red (FTIR). Karakterisasi FTIR ikatan molekul yang teridentifikasi pada ekstrak JP, JS, KP, KB, dan JT yaitu senyawa C-N, C-O, C=O, C-H, O-H, dan N-H. Sedangkan komponen utamanya adalah β-glukan dan protein. Hasil karakterisasi FTIR, senyawa β-glukan, yaitu ikatan 1,4-D-glukan 1,6-D-glukan terdapat pada ekstrak JP, JS, KP, KB, dan JT, sedangkan ikatan 1,3-D-glukan hanya terdapat pada jamur persilangan (JS). JS juga memiliki intensitas pita serapan β-glukan yang lebih tinggi dibandingkan JP, KP, KB, dan JT. Ini menunjukkan bahwa JS memiliki kandungan β-glukan lebih tinggi dibandingkan dengan JP, KP, KB, dan JT. Sedangkan dari uji fisik, yaitu panjang tangkai, diameter tudung, massa, dan lebar tangkai jamur, JS juga cenderung mirip dengan jamur tiram putih. Memiliki kandungan β-glukan yang lebih tinggi menunjukkan bahwa JS berbeda dengan induknya, yang bisa dikatakan JS merupakan varietas baru yg memiliki kandungan yang lebih baik dari induknya dan memiliki tampilan bentuk yang menarik dan menjual seperti jamur tiram putih.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultral University (IPB)id
dc.subject.ddcEdible fungiid
dc.subject.ddcMushroomsid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleAnalisis Betaglukan Pada Persilangan Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus) Dengan King Oyster (Pleurotus Eryngii) Menggunakan Ftirid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordβ-glucanid
dc.subject.keywordFTIRid
dc.subject.keywordjamur tiram putihid
dc.subject.keywordjamur persilanganid
dc.subject.keywordking oysterid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record