Show simple item record

dc.contributor.advisorWaspodo, Roh Santoso Budi
dc.contributor.advisorSaptomo, Satyanto Krido
dc.contributor.authorPrasetya, Dimas Ardi
dc.date.accessioned2016-12-09T06:50:34Z
dc.date.available2016-12-09T06:50:34Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/82188
dc.description.abstractAir sangat penting untuk kebutuhan manusia. Sumber air bersih yang dapat digunakan hanya 2.5 % dari keseluruhan air yang tersedia di bumi, dan 12 % berasal dari airtanah. Potensi airtanah sulit untuk diketahui, sebagai dapaknya teknik ivestigasi terbentuknya dan pergerakan airtanah perlu dikembangkan. Salah satu teknik investigasi dengan menggunakan geolistrik. Geolistrik merupakan salah satu metode untuk investigasi airtanah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi litologi batuan dan ketebalan posisi akuifer di lokasi penelitian, menentukan nilai konduktivitas hidrolik dan memprediksi potensi cadangan airtanah di Daerah Aliran Sungai (DAS) Cisadane. Penelitian dibagi menjadi beberapa tahap, diantaranya pengumpulan dan analisis data. Data geolistrik yang diperoleh diproses dengan menggunakan metode Schlumberger. Dan digunakan untuk menganalisa tipe dan kedalaman lapisan batuan. Disamping itu, data hasil pengolahan digunakan untuk menentukan posisi akuifer bebas dan akuifer tertekan. Jejaring aliran mengindasikan skema pergerakan aliran airtanah. Jejaring airtanah ditentukan dengan menggunakan software Surfer. Analisa batuan digunakan nilai dari tahanan jenis dengan menggunakan bantuan software Progress Version 3.0. Formasi geologi DAS CIsadane terdiri dari Qa, Qav, Tmb, Tpg, Tpss, QTvb, Qv, Qvas yang merupakan formasi dominan di DAS Cisadane, formasi ini banyak didominasi oleh kerakal, kerikil, lempung berpasir serta lempung dari endapan sungai. Formasi geologi ini menunjukkan adanya pergerakan air yang berada di dalam tanah. Cekungan airtanah merupakan unit hidrogeologi yang berisi satu akuifer besar atau beberapa akuifer yang saling terhubung. Ketebalan akuifer memiliki beberapa variasi. Variasi ketebalan rata-rata akuifer bebas sebesar 30 m dengan kedalaman pada kisaran 2 - 9.2 m bawah muka tanah. Ketebalan rata-rata akuifer tertekan 38 m dengan kadalaman pada kisaran 30.2-68.83 bawah muka tanah. Hasil perhitungan cadangan airtanah ditentukan dengan menggunakan metode geolistrik dan Hukum Darcy. Ketebalan lapisan akuifer diperoleh dari rata-rata ketebalan lapisan akuifer di lokasi penelitian. Konduktivitas hidrolik suatu tanah atau batu tergantung dari beberapa faktor fisik, seperti porisitas, ukuran partikel dan distribusinya serta bentuk ukuran partikel. Rata-rata konduktivitas hidrolik sebesar 19.8 m/hari untuk akuifer bebas dan 51.1 m/hari untuk akuifer tertekan yang digunakan untuk proses perhitungan. Dari perhitungan didapatkan hasil prediksi cadangan airtanah sebesar 2.55 m3/hari untuk airtanah bebas dan 8.43 m3/hari untuk airtanah tertekan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultral University (IPB)id
dc.subject.ddcSmall Scale Industryid
dc.subject.ddcCooperativeid
dc.subject.ddc2013id
dc.subject.ddcBimaid
dc.titlePrediksi Cadangan Airtanah Di Daerah Aliran Sungai Cisadaneid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordairtanahid
dc.subject.keywordakuiferid
dc.subject.keywordDAS Cisadaneid
dc.subject.keywordgeolistrikid
dc.subject.keywordkonduktivitas hidrolikid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record