Show simple item record

dc.contributor.advisorSulistijorini
dc.contributor.advisorSetyawati, Titiek
dc.contributor.authorAisah, Siti
dc.date.accessioned2016-10-28T02:30:43Z
dc.date.available2016-10-28T02:30:43Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/81874
dc.description.abstractSpesies tumbuhan invasif yang mendominasi Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) mengakibatkan penurunan drastis keanekaragaman hayati. Tumbuhan invasif merupakan spesies tumbuhan asli maupun asing yang mengkolonisasi habitat secara masif. Merremia peltata merupakan spesies tumbuhan lokal yang menginvasi beberapa kawasan TNBBS. Spesies tersebut dapat tumbuh dengan baik dan tidak terkendali membentuk tutupan rapat di kawasan terbuka dan cahaya matahari melimpah sehingga dapat mematikan vegetasi di sekitarnya. Pengendalian perlu dilakukan untuk mencegah penyebaran dan membatasi kerapatan M. peltata di antaranya dengan cara alelopati. Alelopati merupakan proses penghambatan suatu tumbuhan yang melibatkan metabolit sekunder. Alelopati spesies tumbuhan lokal dari hasil analisis vegetasi dapat dijadikan alternatif solusi dalam mencegah penyebaran M. peltata. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui dominansi spesies tumbuhan di kawasan terinvasi M. peltata dan menguji potensi alelopati ekstrak A. malaccensis terhadap pekecambahan biji dan pertumbuhan semai M. peltata. Kegiatan analisis vegetasi dilakukan di kawasan terinvasi M. peltata Resort Tampang TNBBS. Komposisi dan dominansi spesies tumbuhan di lokasi pengamatan dapat diketahui dengan menggunakan parameter: 1) Indeks Nilai Penting (INP); 2) Indeks Keanekaragaman Spesies (H’). Uji alelopati A. malaccensis terhadap perkecambahan biji M. peltata dilakukan menggunakan metode RAL (Rancangan Acak Lengkap) 6 kali pengulangan (kontrol, 30 g/l, 60 g/l, 90 g/l, 120 g/l, dan 150 g/l) dan 3 kali pengulangan pada semai (kontrol, 50 g/l, 100 g/l, 150 g/l, dan 200 g/l). Peubah yang diamati meliputi daya berkecambah (DB), bobot kering (BK), daya hambat plumula, dan radikula kecambah M. peltata, panjang sulur, jumlah daun, panjang, dan lebar daun M. peltata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indeks keanekaragaman spesies di Resort Tampang tergolong sangat rendah sampai sedang. Tumbuhan bawah merupakan kelompok yang memiliki jumlah spesies paling banyak dibandingkan tumbuhan tegakan. Spesies tumbuhan bawah yang mendominasi kawasan tersebut yaitu A. malaccensis (Zingiberaceae). Habitus A. malaccensis licin, berumpun, dan pelepah daun mengumpul membentuk batang semu menyebabkan A. malaccensis sulit dililit M. peltata. Hasil analisis kandungan senyawa kimia pada sampel segar rizom dan daun menunjukkan bahwa A. malaccensis mengandung alelokimia. Ekstrak rizom dan daun A. malaccensis 150 g/l memperlihatkan penghambatan tertinggi terhadap daya berkecambah, bobot kering, panjang plumula dan radikula kecambah. Ekstrak rizom dan daun A. malaccensis 200 g/l memperlihatkan penghambatan tertinggi terhadap pertambahan panjang sulur, jumlah daun, panjang, dan lebar daun M. peltata. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai alternatif solusi untuk menekan invasi M. peltata dalam menjaga kelestarian ekosistem TNBBS Lampung.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultral University (IPB)id
dc.subject.ddcBotanyid
dc.subject.ddcAllelopathicid
dc.titlePotensi Alelopati Alpinia Malaccensis (Burm. F.) Roxb. Terhadap Jenis Invasif Merremia Peltata (L.) Merrill.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordAlelopatiid
dc.subject.keywordAlpinia malaccensisid
dc.subject.keywordMerremia peltataid
dc.subject.keywordTNBBSid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record