Hubungan Antara Kepadatan Dan Keanekaragaman Collembola Dengan Kualitas Tanah Di Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat Kecamatan Bajubang Kabupaten Batanghari Jambi
View/ Open
Date
2016Author
Zu’amah, Hidayatuz
Widyastuti, Rahayu
Djajakirana, Gunawan
Suhardjono, Yayuk R.
Metadata
Show full item recordAbstract
Collembola merupakan salah satu komponen dari faktor-faktor pembentuk ekosistem tanah sehingga kelimpahan populasinya ikut berperan dalam siklus makanan dan aliran energi di dalam tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari besarnya kepadatan dan keanekaragaman Collembola di piringan dan gawangan mati kebun kelapa sawit serta mengevaluasi hubungan antara kepadatan dan keanekaragaman Collembola dengan kualitas tanah di perkebunan kelapa sawit. Contoh tanah diambil dengan ukuran 20 x 20 cm dan kedalaman 5 cm. Contoh tanah tersebut diambil sebulan sekali selama enam bulan. Ekstraksi tanah untuk mendapatkan Collembola dilakukan dengan menggunakan Kempson Extractor. Identifikasi Collembola dilakukan hingga ke tingkat genus dan indeks keanekaragamannya ditentukan menurut Shannon’s diversity index.
Keanekaragaman Collembola yang didapatkan selama enam bulan dari seluruh area yang diamati di perkebunan kelapa sawit rakyat di Kec. Bajubang Kab. Batanghari Prov. Jambi yakni terdiri dari 3 ordo, 12 famili, dan 30 genus. Kepadatan dan keanekaragaman Collembola di gawangan mati lebih tinggi dibandingkan dengan di piringan. Rata-rata kepadatan Collembola yang didapatkan yaitu 450 individu/m2 di area piringan dan 1011 individu/m2 di area gawangan mati. Nilai Shannon’s diversity index di gawangan mati cenderung lebih tinggi dibandingkan di area piringan. Keanekaragaman genus yang ditemukan di area gawangan mati juga lebih tinggi dibandingkan di area piringan. Keanekaragaman genus yang ditemukan di area piringan yakni 27 genus, sedangkan di area gawangan ditemukan 29 genus. Genus yang hanya ditemukan di area piringan yakni Onychiurus. Genus yang tidak ditemukan di area piringan dan hanya ditemukan pada area gawangan yakni Hypogastura, Willowsia, dan Harlomilsia. Terdapat korelasi positif antara kepadatan Collembola dengan curah hujan, kadar air tanah, pH tanah, C-organik, N total, unsur hara P, K, Ca, Mg, Cu, dan Zn. Kepadatan Collembola dan suhu tanah berkorelasi negatif. Beberapa genus Collembola secara nyata berkorelasi dengan beberapa parameter kualitas tanah. Genus Folsomia paling banyak berkorelasi dengan beberapa parameter kualitas tanah, seperti suhu, kadar air tanah, kandungan C-organik, N total, unsur hara P, K, Ca, Mg, serta Cu dan Zn, sehingga Folsomia diduga merupakan salah satu genus yang dapat dijadikan ciri kualitas tanah yang baik. Semakin tinggi kepadatan Folsomia yang ditemukan pada suatu tanah maka kemungkinan besar kualitas tanah juga akan semakin baik.
Collections
- MT - Agriculture [3778]