dc.contributor.advisor | Dahlan, Kiagus | |
dc.contributor.advisor | Gunanti | |
dc.contributor.advisor | Matsumoto, Yoshiki | |
dc.contributor.author | Maryeti, Liza | |
dc.date.accessioned | 2016-08-30T04:28:15Z | |
dc.date.available | 2016-08-30T04:28:15Z | |
dc.date.issued | 2016 | |
dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/81432 | |
dc.description.abstract | Resopsi tulang alveolar adalah proses fisiologi yang umum terjadi setelah
kehilangan gigi. Pelestarian tulang alveolar setelah pencabutan gigi menjadi
perhatian yang penting dalam kedokteran gigi sebelum penempatan implant.
Penggunaan implant tulang sebagai pengisi pada soket alveolar setelah
pencabutan gigi sangat disarankan untuk mencegah resopsi tulang dan
membangun arsitektur tulang yang baik untuk penempatan implant. Dalam
penelitian ini kami menggunakan scaffold betha tricalcium fospat dikombinasikan
dengan alginate sebagai matriks untuk pelestraian dimensi alveolar ridge setelah
proses kehilangan gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui laju degradasi
dari scaffold β–TCP/alginate dalam larutan SBF dengan variasi waktu yaitu
selama 0 sampai 90 hari perendaman. Utuk mengetahui sifat biokompatibiltas dari
scaffold digunakan domba sebagai hewan uji.
Laju degradasi scaffold dalam larutan SBF menunjukkan penurunan berat
sampel selama waktu perendaman. Hal ini mengindikasikan pertumbuhan apatite
yang mengacu pada component tulang karena presipitasi ion Ca dan PO dalam
larutan SBF. Selain itu, pelepasan calcium dan phosphate dari komposit juga di
ukur dalam penelitian ini, dimana terjadi penurunan ion calcium.
Proses penyembuhan tulang pada soket setelah pencabutan gigi juga
diamati pada hari ke 90 pasca operasi. Terlihat adanya pertumbuhan tulang baru
berupa woven bone pada kelompok control dan kelopmok yang di beri implan.
Data radiografi menunjukan hanya sedikit perubahan pada dimensi mesiodistal di
daerah edontulus pada kelompok yang di beri perlakuan. Data histologi dan
histomorphometry juga mengindikasikan presentasi kehadiran tulang baru yang
lebih besar pada socket yang di isi dengan scaffold β–TCP/alginate (78%)
dibandingkan dengan control (31%). Selain itu, kehadiran osteoid yang di deteksi
dengan pewarnaan azan lebih banyak pada kelompok yang di isi dengan scaffold
daripada yang dibiarkan kosong. Hal ini membuktikan sifat osteoinductivity dari
scaffold komposit β–TCP/alginate. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
scaffold komposit β–TCP/alginate bisa digunakan sebagai pelestarian dimensi
alveolar ridge. | id |
dc.language.iso | id | id |
dc.publisher | Bogor Agricutural University (IPB) | id |
dc.subject.ddc | Biophysics | id |
dc.subject.ddc | Biophysics lving system | id |
dc.subject.ddc | 2016 | id |
dc.subject.ddc | Japan | id |
dc.title | Analisis Bioactivity Dari Scaffold Komposit Β-Tcp/Alginate Sebaagai Pelestarian Tulang Alveolar Pada Larutan Sbf Dan Domba Sebagai Hewan | id |
dc.type | Thesis | id |
dc.subject.keyword | biodegradasi | id |
dc.subject.keyword | scaffold β-TCP | id |
dc.subject.keyword | Simulated Body Fluid | id |
dc.subject.keyword | domba | id |
dc.subject.keyword | ridge preservation | id |