dc.description.abstract | Modal sosial merupakan salah satu modal yang dibutuhkan dalam pembangunan. Keberadaannya dalam suatu wilayah dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kelestarian lingkungan, maupun kesejahteraan masyarakat. Namun penilaian modal sosial dalam perencanaan pembangunan daerah belum banyak dilakukan, karena masih terbatasnya metode dan data yang tersedia setiap tahun. Penelitian ini bertujuan untuk melihat sebaran stok modal sosial di Kabupaten Sukabumi yang dapat digunakan dalam perencanaan pembangunan wilayah.
Data yang digunakan berupa data sekunder yang diperoleh dari beberapa instansi pemerintah. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis faktor dengan metode Principal Component Analysis (PCA), analisis indeks perkembangan kecamatan, analisis klaster berhierarki dengan metode ward’s, dan analisis model regresi linier berganda. Hasil analisis analisis faktor didapatkan tiga faktor utama yang mewakili subdimensi modal sosial, yaitu norma, yang dominan di 24 kecamatan, rasa percaya yang dominan di 21 kecamatan, dan subdimensi jaringan kerja yang dominan pada dua kecamatan. Tipologi kecamatan yang didapatkan dari hasil analisis adalah tipologi wilayah berkembang dengan 15 kecamatan, tipologi wilayah cukup berkembang dengan 11 kecamatan dan tipologi wilayah belum berkembang dengan 21 kecamatan. Analisis reegresi linier berganda menunjukkan bahwa modal sosial yang telah berinteraksi dengan modal manusia berpengaruh secara nyata terhadap pendapatan perkapita pada taraf nyata 5%. | id |