Show simple item record

dc.contributor.advisorIswantini, Dyah
dc.contributor.advisorNurhidayat, Novik
dc.contributor.advisorAbidin, Zaenal
dc.contributor.authorLestari, Wahyuning
dc.date.accessioned2016-08-11T03:40:08Z
dc.date.available2016-08-11T03:40:08Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/81324
dc.description.abstractKadar asam urat di dalam tubuh perlu di ukur secara akurat dan cepat agar penyakit asam urat dapat dideteksi sejak dini sehingga tidak menimbulkan berbagai macam komplikasi penyakit. Pengukuran kadar asam urat secara klinis dilakukan dengan memeriksa sampel darah di laboratorium dengan metode spektrofotometri. Metode spektrofotometri memiliki kelemahan sehingga diperlukan suatu alat pendeteksi alternatif pengganti metode konvesional salah satunya adalah biosensor. Biosensor asam urat berbasis enzim urikase telah banyak dikembangkan akan tetapi, proses pemurnian enzim tergolong rumit serta mahal sehingga diperlukan sumber urikase lain diantaranya menggunakan sel Lactobacillus plantarum yang lebih mudah penanganannya dan murah. Masalah yang timbul pada biosensor adalah kestabilan, Kestabilan biosensor asam urat erat kaitannya dengan metode imobilisasi yang digunakan untuk menjaga kelangsungan hidup bioreseptor sehingga waktu hidup dan aktivitas bioreseptor tetap terjaga. Adsorpsi merupakan metode imobilisasi sel yang paling sederhana. Namun, interaksi yang terjadi antara mikroorganisme dengan material pengimobilisasi pada proses adsorpsi merupakan ikatan yang lemah sehingga dengan mudah mikroorganisme yang terimobilisasi akan lepas dan secara langsung berdampak pada stabilitas biosensor. Metode lain yang dapat digunakan untuk imobilisasi mikroorganisme adalah entrapment atau penjeratan. Metode mampu menjaga stabilitas bioreseptor dengan baik. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan stabilitas biosensor asam urat dengan mengimobilisasi L.plantarum pada membran zeolit/kappa-karaginan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai konstanta Michaeles-Menten (KM) dan Vmax pada penelitian ini berturut-turut 2.86 mM dan 0.0018 mA Linearitas pengukuran 2-2.6 mM dengan nilai r2 = 0.9959. Limit deteksi dan limit kuantitas berturut-turut 0.478 mM dan 1.598 mM. Stabilitas biosensor asam urat adalah 23 hari dengan aktivitas sebesar 80.43%. Imobilisasi sel L.plantarum pada membran zeolit/kappa-karaginan mampu meningkatkan kinerja biosensor asam urat.id
dc.language.isoidid
dc.subject.ddcChemistryid
dc.subject.ddcUric acidid
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleImobilisasi Sel Lactobacillus Plantarum Pada Membran Zeolit/Kappa-Karaginan Untuk Meningkatkan Stabilitas Biosensor Asam Uratid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordbiosensor asam uratid
dc.subject.keywordLactobacillus plantarumid
dc.subject.keywordzeolitid
dc.subject.keywordkappakaraginanid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record