dc.description.abstract | Sungai Ciliwung merupakan sungai yang memiliki hulu di Kabupaten
Bogor, mengalir melalui beberapa kota seperti Bogor, Depok, dan Jakarta, hingga
akhirnya bermuara di Teluk Jakarta. Sungai ini menghadapi masalah perubahan
penutupan lahan berupa okupasi lahan terbangun pada riparian sungainya,
danakhirnya dapat memperparah dampak banjir di hilir. Sebagai zona transisi
ekosistem terestrial dan akuatik, zona riparian yang terokupasi lahan terbangun
akan kehilangan fungsi ekologisnya, terutama fungsi konservasi dari
kenanekaragaman hayati, retensi air dan resapan air.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merumuskan konsep manajemen
lanskap riparian pada Sungai Ciliwung sebagai upaya untuk mengendalikan banjir
di hilir. Riparian Sungai Ciliwung dibagi ke dalam tiga segmen, yaitu segmen
hulu, tengah dan hilir. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu
perbandingan standar lebar riparian untuk mendapatkan lebar ideal riparian,
analisis karakteristik lanskap riparian, Analytical Hierarcy Process (AHP), dan
pendekatan konsep restorasi sungai untuk mendapatkan konsep manajemen
lanskap riparian yang sesuai pada Sungai Ciliwung.
Lebar ideal riparian hasil analisis adalah 50 m untuk riparian wilayah
perkotaan dan 100 m untuk riparian di luar wilayah perkotaan. Analisis
karakteristik lanskap riparian menunjukkan bahwa 40.7% zona riparian Sungai
Ciliwung telah terokupasi oleh lahan terbangun. Okupasi lahan terbangun terbesar
ditemukan pada segmen hilir. Indeks Sinuositas Sungai Ciliwung menunjukkan
angka 1.24 (sinuous) pada segmen hulu, 1.88 (meandering) pada segmen tengah
dan 1.62 (meandering) pada segmen hilir. Prioritas fungsi lanskap riparian Sungai
Ciliwung adalah untuk manajemen sumber daya air. Sedangkan fungsi pada
masing-masing segmen yaitu (1) fungsi konservasi biodiversitas pada segmen
hulu, (2) fungsi produksi pada segmen tengah, dan (3) fungsi estetika lanskap
pada segmen hilir. Konsep manajemen lanskap riparian pada segmen hulu
diarahkan untuk resapan air dengan rencana penambahan Ruang Terbuka Biru
(RTB) berupa kolam retensi. Sedangkan, konsep manajemen lanskap riparian
pada segmen tengah dan hilir diarahkan untuk retensi atau tampungan air dengan
rencana penambahan Ruang Terbuka Biru (RTB) berupa cekungan tepi sungai. | id |