Show simple item record

dc.contributor.advisorPasaribu, Fachriyan Hasmi
dc.contributor.advisorIndrawati, Agustin
dc.contributor.authorCahyaningsih, Triwardhani
dc.date.accessioned2016-08-04T01:34:02Z
dc.date.available2016-08-04T01:34:02Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/81303
dc.description.abstractTelur ayam telah lama diketahui sebagai salah satu sumber nutrisi yang sangat baik untuk manusia. Telur juga sebagai sumber penting antibodi terutama disebut sebagai immunoglobulin Y (IgY). Transfer alami antibodi yang muncul pada induk ayam ke anak ayam melalui kuning telur dapat dieksploitasi untuk memproduksi antibodi spesifik terhadap patogen tertentu yang diberikan melalui imunisasi pada ayam petelur. Dengan memberikan antibodi spesifik ini kepada hewan lain bertujuan sebagai perlindungan pasif maternal terhadap patogen tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh IgY spesifik S. aureus sebagai pencegahan staphylococcosis pada kelinci. IgY spesifik dikoleksi dari telur ayam Single Comb Brown Leghorn yang telah diimunisasi dengan antigen utuh S. aureus. Imunisasi diberikan secara intravena dengan dosis antigen utuh S. aureus 0,5 ml (109 CFU) selama tiga hari berturut-turut pada minggu pertama. Pengulangan imunisasi dilakukan sebanyak 3 kali dengan interval waktu satu minggu secara subcutan dengan dosis antigen utuh S. aureus 1 ml (109 CFU) dalam Freund’s adjuvant complete pada minggu kedua dan dalam Freund’s adjuvant incomplete pada minggu ketiga dan keempat. Uji agar gel presipitasi (AGP) dilakukan untuk mengetahui terbentuknya IgY spesifik S. aureus. Ekstraksi IgY S.aureus dari kuning telur menggunakan metode PEG-Ammonium sulfat. Konsentrasi IgY S. aureus diukur dengan spektrofotometer UV, sedangkan berat molekul IgY ditentukan dengan metode SDS Page menggunakan pewarnaan perak nitrat. Kuning telur yang telah positif mengandung IgY spesifik S. aureus dicampurkan kedalam pakan kelinci dengan dosis 5%, 10% dan 20%, parameter yang diamati adalah mortalitas, bobot badan, dan perubahan histopatologi. Hasil penelitian yang diperoleh adalah IgY S. aureus terbentuk dalam serum pada minggu kelima sedangkan dalam telur pada minggu ke 6 setelah imunisasi pertama. Konsentrasi IgY didapatkan sebesar 1,696 mg/ml. Tingkat morbiditas kelinci yang mendapat dosis IgY 10% dan 20% menunjukkan penurunan dibandingkan dengan perlakuan kontrol, yaitu 40% dan 20%, hasil histopatologi menunjukkan penurunan tingkat keparahan pneumonia seiring dengan peningkatan dosis IgY yang diberikan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ayam mampu memproduksi IgY spesifik S. aureus pada serum dan kuning telur. Imunisasi pasif menggunakan dosis IgY 10% dan 20% mampu menurunkan tingkat morbiditas dan mortalitas kelinci.id
dc.language.isoidid
dc.subject.ddcVeterinaryid
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleAplikasi Igy Spesifik Staphylococcus Aureus Sebagai Pencegahan Staphylococcosis Pada Kelinciid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordImmunoglobulin Y(IgY)id
dc.subject.keywordStaphylococcus aureusid
dc.subject.keywordkelinciid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record