Show simple item record

dc.contributor.advisorRachmina, Dwi
dc.contributor.advisorSaptana
dc.contributor.authorSukmaya, Syahrul Ganda
dc.date.accessioned2016-08-04T01:32:33Z
dc.date.available2016-08-04T01:32:33Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/81297
dc.description.abstractKomoditas kedelai merupakan salah satu komoditas pangan utama yang menjadi perhatian pemerintah. Kondisi komoditas kedelai domestik yang produksi belum dapat memenuhi kebutuhan permintaan pasar dalam negeri, sehingga untuk memenuhi kekurangannya harus di impor. Rendahnya produktivitas kedelai domestik menjadi salah satu permasalahan mengapa produksi kedelai nasional tidak dapat memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri. Selain itu kebijakan pemerintah yang belum optimal dan terkadang bertolak belakang dalam meningkatkan produksi kedelai turut andil dalam menentukan kemampuan daya saing kedelai domestik terhadap kedelai impor saat ini. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Menganalisis tingkat keuntungan finansial dan ekonomi usahatani; (2) Menganalisis daya saing komoditas kedelai; (3) Menganalisis dampak kebijakan pemerintah terhadap daya saing komoditas kedelai di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Dalam penelitian ini menggunakan alat analisis Policy Analysis Matrix (PAM). Alat analisis ini dipakai untuk melihat dua indikator utama pengukur daya saing, yaitu Private Cost Ratio (PCR) yang merupakan indikator keunggulan kompetitif yang menunjukkan kemampuan sistem untuk membayar biaya sumber daya domestik dan tetap kompetitif pada harga privat dan Domestic Resource Cost Ratio (DRCR) merupakan indikator keunggulan komparatif, yang menunjukkan jumlah sumber daya domestik yang dapat dihemat untuk menghasilkan satu unit. Selain itu dengan PAM juga dapat digunakan untuk melihat dampak efektivitas kebijakan (divergensi) terhadap input, output, serta input-output secara keseluruhan. Penentuan lokasi penelitian ditingkat kecamatan dipilih kecamatan yang merupakan daerah sentra produksi, kontinuitas menanam kedelai, dan tingkat produktivitasnya yang tinggi. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 120 responden. Hasil analisis menunjukkan bahwa pengusahaan komoditas kedelai di Kabupaten Lamongan tidak menguntungkan dan tidak efisien secara finansial dan ekonomi. Berdasarkan indikator daya saing yaitu PCR dan DRCR, menunjukkan bahwa sistem usahatani kedelai di Kabupaten Lamongan tidak memiliki daya saing. Nilai koefisien PCR>1dan DRCR>1. Hal ini berarti sistem usahatani kedelai tidak kompetitif dan tidak efisien. Berdasarkan indikator transfer input, menunjukkan bahwa pemerintah melakukan kebijakan subsidi terhadap input pupuk. Berdasarkan indicator transfer output, menjelaskan bahwa dengan adanya kebijakan atau intervensi pemerintah terhadap output kedelai lebih menguntungkan konsumen, karena konsumen membeli output kedelai dengan harga yang lebih rendah dari harga sebenarnya. Kebijakan pemerintah terhadap input-output usahatani kedelai merugikan usahatani kedelai di Lamongan.id
dc.language.isoidid
dc.subject.ddcAgricultural Economicsid
dc.subject.ddcMarketingid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcLamongan-Jawa Timurid
dc.titleDaya Saing Dan Dampak Kebijakan Komoditas Kedelai Di Kabupaten Lamongan Provinsi Jawa Timurid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordKeunggulan Komparatifid
dc.subject.keywordKeunggulan Kompetitifid
dc.subject.keywordKebijakan pemerintahid
dc.subject.keywordKedelaiid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record