Show simple item record

dc.contributor.advisorWidajati, Eny
dc.contributor.advisorSuwarno, Faiza C.
dc.contributor.advisorSurahman, Memen
dc.contributor.authorPramudita, Listya
dc.date.accessioned2016-07-29T03:34:15Z
dc.date.available2016-07-29T03:34:15Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/81219
dc.description.abstractPala merupakan tanaman tropis asli Indonesia penghasil minyak atsiri dan merupakan komoditas ekspor yang penting. Tingkat keseragaman benih pala tergolong rendah dikarenakan pala merupakan tanaman yang menyerbuk silang. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat keseragaman benih, pohon induk dan kebun sumber benih pala di Ambon. Penggunaan karakter morfologi dan molekuler untuk mengukur tingkat keseragaman benih, pohon induk dan antar kebun sumber benih pala. Penelitian dilakukan bulan Agustus 2014 hingga Agustus 2015 di tiga kebun sumber benih di Ambon, dan Laboratorium Pengujian dan Penyimpanan Benih, Kebun percobaan Leuwikopo, dan Laboratorium Biologi Molekuler Tanaman 2, IPB. Karakterisasi dilakukan pada 10 pohon induk dari kebun sumber benih Wakal dan Lula serta 8 pohon induk dari kebun sumber benih Toisapu. Sepuluh sampel daun, buah, fuli dan benih diambil dari setiap pohon. Karakterisasi secara kuantitatif dan kualitatif pada karakter vegetatif, buah, fuli dan benih dan dianalisis tingkat keseragaman menggunakan Gower’s similarity test. Analisis molekuler dilakukan pada bibit tanaman dari 5 benih dari 5 pohon induk yang berbeda dari setiap kebun sumber benih. Analisis molekuler menggunakan marka RAPD dengan menggunakan 19 primer yang berbeda. Daun bibit pala diekstraksi menggunakan metode CTAB yang dimodifikasi dan diamplifikasi dengan metode PCR lalu divisualisasi dengan elektroforesis. Analisis tingkat keseragaman dilakukan dengan menggunakan metode Dice’s. Analisis keseragaman gabungan karakter morfologi dan molekuler juga dilakukan dengan metode Dice’s. Tingkat keseragaman benih secara morfologi menujukkan bahwa benih dari pohon induk kebun sumber benih Lula lebih seragam dengan 6 pohon induk yang menghasilkan benih dengan tingkat keseragaman ≥ 0.80 sedangkan pada Toisapu terdapat 1 pohon induk dan Wakal terdapat 3 pohon induk. Tingkat keseragaman morfologi antar pohon induk, benih secara molekuler dan benih dengan gabungan karakternya menunjukkan bahwa kebun sumber benih Lula dan Toisapu lebih seragam daripada Wakal. Tingkat keseragaman pohon induk pala menunjukkan bahwa kebun sumber benih Lula (0.64–0.81) dan Toisapu (0.64–0.80) lebih seragam dibandingkan kebun Wakal (0.47–0.77). Tingkat keseragaman benih secara molekuler menujukkan bahwa benih kebun sumber Lula (0.93–0.96) dan Toisapu (0.87–0.93) telah seragam daripada kebun Wakal (0.61–0.92). Tingkat keseragaman benih dengan penggabungan karakter menunjukkan bahwa tingkat keseragaman benih kebun sumber Lula (0.91–0.96) dan Toisapu (0.85–0.90) telah seragam daripada kebun Wakal (0.68–0.91). Tingkat keseragaman benih menunjukkan bahwa pohon induk ke-7 dari kebun Wakal menghasilkan benih dengan tingkat keseragaman terendah dengan marka molekuler (0.61) dan penggabungan karakter morfologi dan molekuler (0.68).id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcAgricultureid
dc.subject.ddcSeedid
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleKeseragaman Benih Dan Pohon Induk Di Kebun Sumber Benih Pala (Myristica Fragans Houtt.) Berdasarkan Karakter Morfologi Dan Molekulerid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordAnalisis Dice’sid
dc.subject.keywordGower’s dissimilarity testid
dc.subject.keywordkeseragaman benihid
dc.subject.keywordmarka RAPDid
dc.subject.keywordsumber benihid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record