Keragaan, Kriteria Seleksi Dan Stabilitas Hasil 25 Genotipe Terung (Solanum Melongena L.) Di Tiga Lokasi
View/ Open
Date
2016Author
Putri, Faradila Danasworo
Syukur, Sobir Muhamad
Maharijaya, Awang
Metadata
Show full item recordAbstract
Keanekaragaman tanaman serta pemuliaan tanaman memainkan peran
penting dalam meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman, termasuk
tanaman sayuran. Terung (Solanum melongena L.) merupakan sayuran yang
bernilai ekonomis tinggi dan dapat menunjang kesehatan manusia sekaligus
menunjang pangan di masa depan. Informasi mengenai genotipe yang sesuai di
suatu lingkungan maupun di berbagai lingkungan diperlukan untuk program
pemuliaan tanaman terung. Tanaman dengan daya hasil stabil dan keragaan relatif
terbaik di setiap lokasi dapat diseleksi sebagai genotipe yang berpenampilan stabil
dan beradaptasi luas. Penelitian ini mencakup (1) evaluasi keragaan 25 genotipe
terung, (2) pendugaan kriteria seleksi terung berdaya hasil tinggi dan (3) analisis
stabilitas 25 genotipe terung di tiga lingkungan dengan menggunakan pendekatan
parametrik dan non parametrik.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, didapatkan kesimpulan : (1)
Terdapat interaksi genotipe dengan lingkungan yang sangat berbeda nyata untuk
semua karakter pengamatan. Genotipe yang memiliki produktivitas tinggi dan
stabil menurut konsep stabilitas statis dan dinamis secara berurutan adalah G18
dengan produktivitas setara 13.18 ton ha-1 dan G15 dengan produktivitas setara
24.99 ton ha-1. (2) Bobot buah, diameter buah dan jumlah buah per tanaman dapat
dijadikan kriteria seleksi yang efektif untuk merakit terung berproduksi tinggi.
Karakter tinggi tanaman, umur berbunga, umur berbuah, panjang buah, dan
ukuran calyx dapat digunakan sebagai karakter seleksi tidak langsung terhadap
karakter daya hasil. (3) Dalam metode stabilitas parametrik, G7 dan G24 adalah
genotipe stabil menurut konsep statis dengan metode Eberhart-Russel dan
Francis-Kannenberg. Genotipe G4, G13, G15 dan G25 adalah genotipe stabil
menurut konsep dinamis dengan metode Wricke, Shukla dan Finlay-Wilkinson.
(4) Genotipe G3, G5, G6, G13 dan G15 memiliki frekuensi kestabilan tertinggi
pada metode stabilitas non-parametrik. Metode Nassar-Huehn dan Thennarasu
merupakan metode stabilitas non parametrik yang bersifat statis, namun pada
penelitian ini memiliki hasil yang setara dengan konsep stabilitas yang bersifat
dinamis.
Collections
- MT - Agriculture [3783]