Strategi Pemasaran Semen Beku Sapi Potong Di Balai Inseminasi Buatan Lembang
Abstract
Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang adalah salah satu produsen penghasil semen beku ternak di Indonesia. BIB Lembang sebagai BIB pertama di Indonesia, diberi mandat oleh Pemerintah untuk memproduksi semen beku sapi potong dan sapi perah dalam rangka memenuhi kebutuhan pelaksanaan inseminasi buatan (IB) di Indonesia agar tidak selalu tergantung pada semen beku impor.
Tujuan penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi pemasaran semen beku sapi potong BIB Lembang, (2) menyusun dan merumuskan strategi pemasaran semen beku sapi potong menyangkut produk, harga, promosi dan distribusi. Dalam penelitian ini dilakukan identifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pemasaran semen beku sapi potong di BIB Lembang.
Berdasarkan faktor internal (kekuatan dan kelemahan) yang dimiliki BIB Lembang dan faktor eksternal (peluang dan ancaman) yang dihadapi BIB Lembang dirumuskan strategi pemasaran semen beku sapi potong menggunakan matriks IFE dan EFE. Skor IFE yang diperoleh oleh BIB Lembang adalah sebesar 2,944 dan skor EFE sebesar 2,316. Skor total yang terdapat pada matriks EFE menggambarkan dan mengindikasikan posisi perusahaan stabil dalam merespons situasi eksternal. Total skor matriks IFE sebesar 2,944, menunjukkan bahwa kekuatan yang dimiliki BIB Lembang dapat mengatasi kelemahan dengan cukup baik. Total skor matriks EFE sebesar 2,316, menunjukkan bahwa BIB Lembang cukup baik dalam merespon peluang dan meminimalisasi ancaman.
Perpaduan skor IFE dan EFE dalam matriks IE menunjukkan posisi BIB Lembang terletak pada kuadran V, yaitu sel stabilitas dan pertumbuhan. Hal ini berarti BIB Lembang memiliki peluang untuk terus dipertahankan dan terus dipelihara. Strategi yang cocok untuk daerah ini adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk.
Hasil analisis SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities dan Threats) diperoleh 7 rumusan alternatif strategi yaitu (1) memperluas dan mempertahankan jaringan pemasaran yang sudah ada, (2) memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan mutu semen beku sapi potong lokal, (3) meningkatkan kegiatan promosi semen beku sapi potong lokal, (4) meningkatkan kerjasama dengan Balai Veteriner dan Dinas Peternakan untuk mendapatkan pejantan lokal yang sehat, (5) mempertahankan mutu semen beku dan meningkatkan pelayanan purna jual, (6) memberikan pelayanan teknis kepada peternak, (7) meningkatkan sosialisasi dan pembinaan kepada peternak pada aspek manajemen pemeliharaan ternak, pakan, reproduksi dan manajemen kesehatan hewan.
Berdasarkan hasil perhitungan dalam matriks QSPM, diperoleh strategi prioritas untuk diterapkan adalah meningkatkan sosialisasi dan pembinaan kepada peternak pada aspek manajemen pemeliharaan ternak, pakan, reproduksi dan manajemen kesehatan hewan, dengan total nilai daya tarik tertinggi di antara alternatif strategi lainnya.
Collections
- MT - Professional Master [880]