Show simple item record

dc.contributor.advisorPerwitasari, Rr. Dyah
dc.contributor.advisorMulyani, Yeni Aryati
dc.contributor.authorHaryadi, Dendy Sukma
dc.date.accessioned2016-07-29T02:11:58Z
dc.date.available2016-07-29T02:11:58Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/81194
dc.description.abstractHutan kota merupakan habitat berbagai satwaliar di perkotaan termasuk burung. Adanya gangguan terhadap suatu habitat akan berpengaruh pada komunitas di dalamnya. Salah satu bentuk gangguan tersebut adalah kebisingan yang berasal dari aktivitas transportasi dan lalu lintas. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis kekayaan dan komposisi jenis, kelimpahan, komposisi guild, jumlah aktivitas bersuara burung passerine di habitat dengan tingkat kebisingan berbeda serta menganalisis pengaruh faktor jumlah pohon, tingkat kebisingan dan jumlah kehadiran manusia terhadap jumlah aktivitas bersuara burung passerine. Penelitian ini dilakukan di dua hutan kota yang diduga memiliki tingkat kebisingan berbeda di kota Bogor yaitu Kebun Raya Bogor dan Hutan Penelitian Dramaga. Koleksi data dilakukan dengan metode point count selama bulan Juni hingga Oktober 2014. Tingkat kebisingan, jumlah manusia dan keanekaragaman burung diukur di tiga puluh titik pengamatan pada masing-masing lokasi. Data vegetasi dikumpulkan menggunakan metode nested sampling. Analisis data burung menggunakan indeks kekayaan Margalef dan indeks keanekaragaman Shannon-Wiener. Kesamaan komunitas dianalisis dengan indeks similaritas Sorensen. Kelimpahan relatif dianalisis dengan menghitung rasio kelimpahan individu per spesies terhadap individu seluruh spesies. Uji t berpasangan digunakan untuk membandingkan jumlah pohon, nilai rata-rata tingkat kebisingan, jumlah manusia dan kelimpahan individu burung antara habitat dekat dan habitat jauh dari jalan raya pada masing-masing lokasi. Generalized Linear Model (GLM; regresi poisson) digunakan untuk menganalisis hubungan antara jumlah aktivitas bersuara burung passerine dengan tingkat kebisingan, jumlah pohon dan jumlah manusia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa habitat dekat dari jalan raya memiliki indeks kekayaan jenis burung yang lebih tinggi daripada habitat jauh dari jalan raya di kedua lokasi. Kelimpahan individu di kedua lokasi tidak berbeda secara signifikan antara habitat dekat dan jauh dari jalan raya. Kesamaan komunitas tertinggi adalah antara habitat dekat dan jauh dari jalan raya di Hutan Penelitian Dramaga. Guild pemakan serangga merupakan kelompok yang mendominasi di kedua lokasi. Pycnonotus aurigaster merupakan jenis dengan jumlah perilaku bersuara tertinggi di kedua lokasi. Jumlah perilaku bersuara burung semakin menurun dengan meningkatnya nilai tingkat kebisingan.id
dc.language.isoidid
dc.subject.ddcZoologyid
dc.subject.ddcBirdsid
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleKomunitas Burung Passerine Di Dua Hutan Kota Dengan Tingkat Kebisingan Berbedaid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordKomunitas burung passerineid
dc.subject.keywordtingkat kebisinganid
dc.subject.keywordKebun Raya Bogorid
dc.subject.keywordHutan Penelitian Dramagaid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record