Produksi, Purifikasi, Dan Karakterisasi Lakase Dari Pleurotus Ostratus (Ho) Dan Schizophyllum Commune (Sc) Pada Fermentasi Padat Limbah Lignoselulosa
Abstract
Lakase merupakan enzim oksidoreduktase yang mampu mengoksidasi berbagai gugus fenolik dengan menggunakan oksigen sebagai akseptor elektronnya. Spesifisitas substrat lakase sangat luas menjadikan lakase dimanfaatkan dalam berbagai bidang, seperti biopulping, biosensor, pembuatan bioetanol, dekolorisasi, bioremediasi, detoksifikasi, dan degradasi senyawa hidrokarbon polisiklik. Potensi lakase yang begitu besar menjadikan lakase bernilai ekonomi tinggi. Potensi jamur isolat lokal sebagai penghasil lakase belum diketahui. Oleh karena itu, diperlukan optimasi produksi lakase yang murah dan mudah untuk pemanfaatan yang lebih luas. Tujuan penelitian ini adalah memproduksi, memurnikan, dan mengkarakterisasi lakase dari P. ostreatus (Ho) dan S. commune (Sc) menggunakan media sekam padi, bonggol jagung, dan onggok sagu. Produksi lakase menggunakan teknik fermentasi padat. Limbah lignoselulosa dan media Kirk termodifikasi digunakan sebagai media produksi lakase. Optimasi produksi dilakukan dengan kombinasi jenis jamur, media limbah lignoselulosa, dan waktu inkubasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas spesifik lakase tertinggi dihasilkan oleh P. ostreatus (Ho) pada media onggok sagu pada hari kesepuluh yaitu sebesar 275.99 U/mg. Lakase dengan aktivitas tertinggi selanjutnya dimurnikan menggunakan ammonium sulfat jenuh dengan kejenuhan 0-20%, 20-40%, 40-60%, 60-80%. Fraksi keempat (60-80%) memiliki aktivitas spesifik tertinggi. Fraksi ini selanjutnya dilakuka dialisis menggunakan bufer asetat 0.5 M. Hasil dialisis dimurnikan menggunakan kolom kromatografi filtrasi gel dengan matriks Sephadex G100. Eluat Sephadex fraksi ke-24 merupakan puncak protein dengan aktivitas lakase tertinggi. Kemurnian lakase setelah pemurnian mencapai 9.65 kali, yield 22.11%, dan aktivitas spesifik 1492.47 U/mg. Karakterisasi dilakukan pada fraksi ammonium sulfat dengan kejenuhan 60-80%. Aktivitas lakase P. ostreatus (Ho) optimum pada pH 4, suhu 35°C, dan ion logam Cu2+ berperan sebagai aktivator. Hasil penentuan pengaruh ion logam diperoleh bahwa ion Ca2+, Mg2+, Zn2+, Mn2+, EDTA, Fe(OH)3, alkohol, dan TEMED berperan sebagai inhibitor lakase. Nilai Km dan Vmaks lakase P. ostratus (Ho) menggunakan substrat ABTS, berturut-turut adalah 0.11 mM dan 9.14 U/mL. Hasil penentuan bobot molekul lakase P. ostreatus (Ho) menggunakan metode SDS-PAGE 12% dengan pewarnaan perak (silver staining) diperoleh bobot molekul sebesar 22.17 dan 18.72 kDa.