Show simple item record

dc.contributor.advisorSugita, Purwantiningsih
dc.contributor.advisorAmbarsari, Laksmi
dc.contributor.authorSiampa, Sitti Rajab Husein
dc.date.accessioned2016-06-06T02:25:24Z
dc.date.available2016-06-06T02:25:24Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/80985
dc.description.abstractPerbedaan ukuran partikel serta bentuk enkapsulasi dengan nanokitosan dari ekstrak kulit manggis merupakan faktor yang memengaruhi tinggi rendahnya sifat antioksidan dan antimikrob. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan sifat antioksidan dan antimikrob berdasarkan pengaruh variasi ukuran ekstrak kulit manggis serta sifatnya jika dienkapsulasi menggunkan nanokitosan. Rancangan penelitian yang digunakan adalah pembuatan simplisia kulit manggis menjadi ukuran partikel berukuran 20 mesh, 40 mesh, dan nano serta sintesis dari nanokitosan dan natrium tripolifosfat (STPP) sebagai penyalut ekstrak kulit manggis. Sintesis kitosan dengan STPP dilakukan menggunakan metode gelasi ionik dan ukuran partikel serta nilai indeks polidispersitasnya diukur dengan menggunakan particle size analyzer (PSA). Dalam pembuatan nanokitosan ekstrak kulit manggis, terdapat 3 formulasi yang dibuat, yaitu formula P, A, dan B. STPP berfungsi sebagai bahan pengikat silang dengan kitosan sedangkan penambahan asam oleat adalah sebagai surfaktan. Penghomogenan dilakukan dengan ultrasonikasi dan sentrifugasi. Supernatan yang diperoleh diubah dalam bentuk bubuk menggunakan spray dry. Ukuran partikel dan nilai indeks polidispersitas terkecil dihasilkan pada formula P sehingga dilakukan uji aktivitas antioksidan dan antimikrob. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan ukuran partikel serta penyalutan dengan nanokitosan mempengaruhi nilai aktivitas antioksidan dan antimikrobnya. Ukuran partikel 20 mesh memiliki aktivitas antioksidan yang lebih baik dibandingkan dengan ukuran 40 mesh dan nano. Pada pengujian antimikrob, ukuran nano memiliki aktivitas yang lebih baik dari ukuran 20 dan 40 mesh. Proses enkapsulasi ekstrak kulit buah manggis dengan nanokitosan tidak mampu menghambat radikal bebas 2,2-difenil-1-pikrilhidrazil (DPPH) pada pengujian antioksidan, hal ini karena posisi radikal bebas pada struktur DPPH yang dipengaruhi oleh efek sterik yang membuat senyawa aktif ekstrak kulit manggis terenkapsulasi nanokitosan sulit untuk mencapai posisi radikal bebas tersebut sehingga menyebabkan tidak terbentuknya penghambatan sedangkan pada pengujian antimikrob, ekstrak yang terenkapsulasi nanokitosan hanya mampu menghambat pertumbuhan bakteri S. aureus pada konsentrasi 2000 ppm namun tidak memiliki kemampuan untuk membunuh bakteri tersebut. Hal ini karena senyawa aktif dari ekstrak kulit manggis yang terenkapsulasi nanokitosan belum sempurna saat penghomogenan sehingga mempengaruhi proses penghambatan dan pembunuhan bakteri uji.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcChemistryid
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleAktivitas Antioksidan Dan Antimikrob Pada Berbagai Ukuran Partikel Sediaan Ekstrak Dan Nanokitosan Kulit Manggisid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordantimikrobid
dc.subject.keywordantioksidanid
dc.subject.keywordkulit manggisid
dc.subject.keywordnanokitosanid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record